New York | EGINDO.co – Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada hari Kamis setelah ketidakpastian bahwa Amerika Serikat akan menghindari gagal bayar utang membebani prospek pemangkasan produksi OPEC+ lebih lanjut.
Minyak mentah berjangka Brent turun 5 sen, atau 0,1 persen, menjadi $78,31 per barel pada pukul 00.42 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 16 sen, atau 0,2 persen, menjadi $74,18.
Beberapa kemajuan telah dicapai tetapi beberapa masalah masih belum terselesaikan dalam negosiasi pagu utang AS, Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan pada hari Kamis, karena tenggat waktu semakin dekat untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah federal sebesar $31,4 triliun atau risiko gagal bayar.
Para negosiator untuk Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan Kevin McCarthy dari Partai Republik bertemu kembali pada hari Rabu di Gedung Putih untuk mencoba mencapai kesepakatan.
Harga minyak juga tertekan oleh berita bahwa tingkat inflasi Inggris yang sangat tinggi turun kurang dari yang diharapkan bulan lalu, menurut data resmi yang meningkatkan peluang kenaikan suku bunga.
Pada sesi sebelumnya, harga minyak didukung oleh sebuah peringatan dari menteri energi Arab Saudi bahwa para short-seller yang bertaruh bahwa harga minyak akan jatuh harus “berhati-hati”.
Beberapa investor menganggap hal ini sebagai sinyal bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang disebut OPEC+, dapat mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut pada pertemuan tanggal 4 Juni.
Minyak juga didukung oleh penurunan besar-besaran yang tidak terduga dalam persediaan minyak mentah AS pada minggu hingga 19 Mei, yang dilaporkan oleh Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu.
Sumber : CNA/SL