Harga Gula Rafinasi Naik, Mamin Berusaha Bertahan Bisnisnya

Industri makanan-minuman
Industri makanan-minuman

Jakarta | EGINDO.co – Harga Gula Rafinasi naik. Merujuk situs Trading Economics, harga gula dunia bertengger di level US$ 23,15 sen per pon atau melonjak 28,49% year on year (YoY) dari posisi tahun sebelumnya.

Harga Gula Rafinasi naik, para pelaku Industri makanan-minuman (Mamin) berusaha bertahan dengan dihadapkan tantangan kenaikan harga gula rafinasi dalam beberapa waktu terakhir. Para produsen mamin harus bisa bertahan untuk kelangsungan kinerja bisnisnya.

Hal itu diakui sejumlah pelaku Mamin dimana dengan naiknya harga gula rafinasi hingga 30% akan mempengaruhi kelangsungan produksi mamin nasional.

Sementara itu Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyebut bahwa harga gula rafinasi diperkirakan telah melonjak hingga 30% dapat mempengaruhi kelangsungan produksi mamin nasional.

Baca Juga :  China Sangkal Beruang Adalah Manusia Yang Menyamar

Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman kepada wartawan mengatakan, kenaikan harga gula rafinasi maka produsen mamin besar cenderung lebih konservatif dalam menentukan harga jual produk ke konsumen.

Jikalau harus melakukan penyesuaian harga akibat mahalnya harga gula rafinasi, produsen harus bernegosiasi dengan para distributor dan peritel dengan mempertimbangkan kondisi daya beli masyarakat. Biasanya akhir atau awal tahun kalau produsen mau menyesuaikan harga produk.

Selain mengerek harga, opsi lain yang bisa ditempuh produsen adalah menyesuaikan ukuran produk atau mencari sumber alternatif pemanis lainnya.

Diakuinya kenaikan harga gula rafinasi sejalan dengan pergerakan harga gula mentah dunia. Meski sedikit menurun sejak bulan Mei 2023, tetap saja harga gula dunia saat ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga :  Apa Yang Diharapkan Dari 5 Tahun Ke Depan Xi Berkuasa

Adhi berpendapat, produsen mamin besar biasanya sudah memiliki cadangan stok gula rafinasi yang mencukupi. Mereka juga biasanya sudah menjalin kontrak jangka panjang dengan pihak penyuplai, sehingga dampak kenaikan harga gula rafinasi dapat diminimalisasi.@

Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top