Jakarta | EGINDO.com – Harga Gabah dan Beras sama-sama turun pada bulan November 2024, mengapa bisa terjadi? Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah dan beras di tingkat penggilingan hingga eceran turun pada November 2024. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan turunnya harga gabah dan beras pada November 2024 didorong oleh melimpahnya stok di seluruh sentra beras nasional.
Melimpahnya stok di seluruh sentra beras nasional itu terjadi di Bali, Jambi dan Sumatra serta adanya peningkatan stok gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). Amalia mengungkapkan dalam Konferensi Pers, kemarin di Jakarta bahwa di Bali terjadi peningkatan stok gabah dimana sedang terjadi panen di Tabanan, sedangkan di Jambi terlihat banyaknya stok gabah di penggilingan.
Kata Amalia penurunan harga beras secara rata-rata nasional terjadi pada November 2024 itu dimana turunnya harga gabah pada tingkat petani dan banyaknya stok, memicu turunnya harga beras di penggilingan dan kualitas beras medium maupun premium sama-sama turun.
BPS mencatat harga gabah kering panen atau GKP pada tingkat petani turun 1,86% secara bulanan menjadi Rp 6.303 per kilogram (kg) dari bulan sebelumnya yaitu Rp 6.422 per kg. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 turun 6,18% dari sebelumnya Rp 6.718 per kilogram. Untuk gabah kering giling turun 1,48% menjadi Rp 6.984 per kilogram pada November 2024 dari bulan sebelumnya Rp 7.089 per kilogram. Sedangkan secara tahunan turun 8% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp 7.592 per kilogram.
Sementara itu harga beras pada tingkat penggilingan secara tahunan turun sebesar 1,23% month to month (mtm) menjadi Rp 12.567 per kilogram. Sedangkan secara yoy harag beras pada tingkat penggilingan meningkat sebesar 3,79%. Harga beras yang dimaksud adalah rata-rata harga beras yang mencakup berbagai kualitas beras di seluruh wilayah Indonesia.@
Bs/fd/timEGINDO.com