Jakarta|EGINDO.co Harga emas hari ini berpotensi menguat setelah rilis data terbaru sektor tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas turun tipis US$1,84 pada penutupan perdagangan Rabu (4/10/2023) ke US$1.821,03 per troy ons setelah melalui perdagangan yang volatil.
Harga emas sempat naik setelah data menunjukkan penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian versi ADP dilaporkan sebanyak 89.000 pada September 2023, jauh di bawah bulan sebelumnya 180.000 orang dan forecast di Trading Central yang sebanyak 160.000 orang.
“Harga emas kemudian berbalik turun setelah ISM melaporkan purchasing managers’ index sektor jasa sebesar 53,6 pada September, meski melambat dari bulan sebelumnya 54,5 tetapi masih menunjukkan ekspansi [di atas 50] yang cukup kuat,” tulis analis Monex, Kamis (5/10/2023).
Selain itu, data terbaru dari AS juga menunjukkan pesanan pabrik pada Agustus juga dilaporkan tumbuh 1,2 persen month-on-month (MoM), setelah turun 2,1 persen MoM pada bulan sebelumnya.
Menurut analis Monex, harga emas saat ini masih berada di dekat level terendah dalam hampir tujuh bulan terakhir, melihat data ADP yang jauh lebih rendah, pelaku pasar tentunya mempertimbangkan kemungkinan rilis ada non-farm payrolls (NFP) versi pemerintah AS yang juga rendah pada Jumat besok.
Dengan demikian, melihat berbagai sentimen tersebut, Monex memprediksi ada peluang harga emas naik pada perdagangan sesi Asia hari ini, Kamis (5/10/2023).
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy untuk komoditas emas:
. Entry Price: US$1.823,95 – US$1.828,11
. Level Support 1: US$1.822,42
, Level Support 2: US$1.818,00
. Level Resistance 1: US$1.830,36
. Level Resistance 2: US$1.835,33
Sumber: Bisnis.com/Sn