Harga Emas Diproyeksikan Memecah Rekor Baru Imbas Ketegangan Ekonomi AS dan Tarif Trump

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co  Harga emas global berpotensi menembus rekor tertinggi baru (all‑time high/ATH) akibat melemahnya prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dan eskalasi tarif impor oleh pemerintahan Donald Trump yang meningkatkan tekanan inflasi. Kondisi ini memicu keresahan pasar dan memperkuat minat investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Citigroup Revisi Proyeksi Harga Emas

Citigroup Inc. baru-baru ini menaikkan perkiraan harga emas dalam horizon tiga bulan ke depan. Kini diperkirakan akan bergerak di kisaran US$ 3.300–3.600 per troy ons, naik dari rentang sebelumnya US$ 3.100–3.500. Revisi ini dilakukan menyusul memburuknya pandangan terhadap pertumbuhan ekonomi jangka pendek di AS, kenaikan tarif impor yang lebih tinggi dari ekspektasi (~15 %), serta pelemahan dolar AS yang mendukung kenaikan harga emas Reuters.

Data tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi memperkuat asumsi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada September 2025. Citi mencatat bahwa permintaan emas, terutama dari investor, bank sentral, dan pembelian perhiasan, meningkat lebih dari 33% sejak pertengahan 2022 Reuters.

Bank Lain Juga Lebih Optimistis

Goldman Sachs memperbaiki proyeksi akhir 2025 menjadi hingga US$ 3.700 per ons, dengan skenario ekstrem bisa mendorong harga ke US$ 3.880 jika terjadi resesi Goldman SachsTavex Bullion. Arus masuk investasi ke ETF emas juga terus menguat saat investor mempersiapkan potensi penurunan suku bunga dan meningkatnya kekhawatiran resesi.

Lebih agresif lagi, JP Morgan mematok target harga emas menyentuh US$ 4.000 per ons pada kuartal II 2026, dengan rata-rata mencapai US$ 3.675 per ons pada kuartal IV 2025. Lembaga keuangan ini menilai permintaan investor dan bank sentral yang tetap tinggi (~710 ton per kuartal) bisa mempercepat pencapaian tersebut, bahkan dalam skenario ekstrem mungkin lampaui target, mendekati US$ 4.000 lebih awal.

Konsensus Pasar dan Proyeksi Jangka Panjang

Menurut data Bloomberg, proyeksi median harga emas untuk kuartal IV 2025 mencapai US$ 3.300 per ons, dengan rata‑rata US$ 3.332,76 per ons. Sejumlah lembaga lain seperti MUFG, BNP Paribas, dan Bank of America Merrill Lynch bahkan menargetkan harga antara US$ 3.750–3.850 per ons ReutersGoldman Sachs.

Citi juga mengingatkan bahwa meskipun trim (jangka pendek) menunjukkan tren kenaikan, mereka tetap waspada untuk outlook 2026. Citi memperkirakan potensi penurunan ke kisaran US$ 2.800–2.700 per ons pada paruh kedua 2026 apabila permintaan melemah atau ekonomi AS kembali kuat menjelang pemilu tengah periode, meski dengan probabilitas rendah (~20 %).

Ringkasan Proyeksi Harga Emas

Lembaga Proyeksi 3 Bulan ke Depan Proyeksi Akhir 2025 Proyeksi Mid-2026
Citigroup US$ 3.300–3.600 Konsolidasi US$ 3.150–3.500 US$ 2.700–2.800 (skenario bearish)
Goldman Sachs US$ 3.700 (dasar), hingga US$ 3.880 (ekstrem)
JP Morgan US$ 3.675 >US$ 4.000

Kenaikan tajam harga emas saat ini didorong oleh kombinasi ketegangan geopolitik, inflasi akibat tarif perdagangan, pelemahan dolar AS, dan potensi resesi ekonomi global. Citi, Goldman Sachs, dan JP Morgan secara konsisten menaikkan proyeksi mereka, dengan JP Morgan paling agresif menargetkan US$ 4.000 pada pertengahan 2026.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top