Jakarta | EGINDO.co – Harga crude palm oil (CPO) diperkirakan bakal naik atau stabil pada level 4.000 ringgit per ton hingga akhir tahun 2021 ini. Hal ini diprediksi banyak analis, melihat kondisi yang ada sekarang ini.
Analis melihat dengan baiknya harga CPO sampai semester I/2021 membuat kondisi akan terus berlanjut hingga akhir tahun dimana didukung faktor utama harga CPO membaik karena produksi yang ketat. Indonesia memiliki peluang dan Malaysia menjadi saingan, kompetitif produksi CPO dengan negara tetangga.
Saingan berat adalah Malaysia akan tetapi Indonesia masih diuntungkan dimana Malaysia saat ini sedang krisis pekerja dalam industri sawitnya. Penyebabnya pekerja asing pada industri sawit Malaysia banyak yang pulang ke negara asalnya. Kemudian sulit kembali atau tidak dapat kembali lagi disebabkan penutupan perbatasan yang dilakukan pemerintah.
Industri kelapa sawit Malaysia sangat bergantung pada pekerja asing, terutama dari Bangladesh dan Indonesia, yang merupakan hampir 80 persen dari angkatan kerja. Sedangkan data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang dikutip EGINDO.co menyebutkan stok minyak sawit Malaysia turun 7,3 persen menjadi 1,49 juta ton pada akhir Juli.
Dari data MPOB itu menunjukkan bahwa produksi minyak sawit pada bulan Juli turun 5,1 persen menjadi 1,52 juta ton sehingga diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi harga CPO dari Indonesia.@
Bs/TimEGINDO.co