Jakarta | EGINDO.co – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Indonesia mau naik, masyarakat panik karena akan berimbas kepada inflasi, naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Namun, pada saat harga BBM di Indonesia mau dinaikkan, harga minyak dunia malah turun.
Hal itu terungkap dari seperti yang dilansir Reuters bahwa harga minyak dunia mengalami penurunan dan harga komoditas energi penting itu anjlok hingga lebih dari 2%. Hal itu terjadi kemarin Kamis (1/9/2022) pukul 06:42 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 95,23/barel. Ambles 2,66% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya. Untuk jenis light sweet harganya US$ 89,17/barel. Berkurang 2,69%.
Disebutkan dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet ambrol masing-masing 5,12% dan 6,02%. Selama sebulan ke belakang, harga turun 2,8% dan 3,48%. Turunnya harga minyak sendiri disebabkan oleh kekhawatiran akan melemahnya permintaan.
Diperkirakan faktor yang mendorong turunnya harga minyak yakni lockdown yang kembali dialami China. Terbaru, otoritas kesehatan menutup pasar elektronik terbesar di dunia yaitu Huaqiangbei yang terletak di Shenzhen. Sebanyak 24 stasiun kereta bawah tanah (subway) juga ditutup sementara.
Sedangkan di Indonesia berita kenaikan harga BBM bersubsidi disebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Alasannya kata Sri Mulyani bahwa anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga Rp 502 triliun dan diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp 698 triliun akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.@
Bs/TimEGINDO.co