Hanya Berjarak 4 Hari, Aek Sirahar Kembali Meluap, Barus Diterjang Banjir Bandang

Desa Kinali di Kecamatan Barus dilanda banjir pada Sabtu (19/4/2025) malam. (Foto: Fadmin Malau)
Desa Kinali di Kecamatan Barus dilanda banjir pada Sabtu (19/4/2025) malam. (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.com – Hanya berjarak empat hari, Aek Sirahar kembali meluap, kota tua Barus diterjang banjir bandang sebab hujan tidak begitu deras mengguyur Barus akan tetapi debit air Aek (sungai) Sirahar tiba tiba besar pada Sabtu malam (19/4/2025), menyebabkan kerusakan infrastruktur yang makin parah sebab sebelumnya banjir bandang pada Selasa (15/4/2025), banjir menerjang tujuh desa di Barus akibat luapan sungai yang sama.

Banjir bandang kembali melanda Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu malam (19/4/2025), satu unit jembatan rambing penghubung tiga desa di Barus yakni Desa Kinali, Desa Pasar Tarandam, dan Desa Padang Masiang putus akibat derasnya aliran Sungai Aek Sirahar.

Hal yang sama juga terjadi pada brojong Aek Sirahar yang mana kondisi bronjong Aek (sungai) Sirahar yang sebelumnya telah rusak akibat banjir bandang, kini semakin parah diterjang luapan air sungai yang sama.

Ketua DPRD Tapteng, Ahmad Rivai Sibarani, turun ke lokasi dan mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera bertindak. “Kami minta Kementerian PUPR dan pihak terkait bertindak cepat. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bergerak,” kata Ahmad Rivai kepada wartawan pada Sabtu malam.

Desa Kinali dilanda banjir pada Selasa (15/4/2025) menggenangi rumah warga dan fasilitas umum

Debit air Aek Sirahar naik drastis sekira pukul 19.00 WIB, air sungai meluap membuat banjir mulai merendam permukiman. Satu jam kemudian, air sudah memasuki rumah-rumah warga.

Menurut Camat Kecamatan Barus, Sanggam Panggabean, bahwa Desa Kinali sebagai wilayah terparah. Ketinggian air mencapai satu meter atau setinggi pinggang orang dewasa. Banjir sangat deras. Banyak rumah warga yang terendam.

Banjir juga membawa material kayu dan ranting pohon dari hulu yang memperparah kondisi banjir dan mempercepat kerusakan bronjong sungai. Dilaporkan bronjong di Desa Kinali jebol terbawa arus dan membuat air masuk ke permukiman warga.

Belum ada laporan korban jiwa dan warga mengeluhkan lambatnya penanganan infrastruktur sungai yang dinilai menjadi penyebab utama banjir berulangkali terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Menurut warga Aek Sirahar sudah berkali-kali meluap dan warga berharap ada solusi permanen, sebab para pejabat sudah datang saat banjir besar terjadi akan tetapi belum ada tindakan nyata sehingga warga menjadi cemas bila terus berulangkali banjir melanda desa desa di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top