Hakim Menempatkan Pique Dalam Penyelidikan Resmi Kasus Sepakbola Saudi

Gerard Pique
Gerard Pique

Madrid | EGINDO.co – Seorang hakim Spanyol telah menempatkan mantan pemain Barcelona FC Gerard Pique dalam penyelidikan resmi atas dugaan keterlibatannya dalam pembayaran ilegal dalam pemindahan Piala Super Spanyol ke Arab Saudi.

Hakim Delia Rodrigo menyimpulkan ada indikasi pelanggaran dalam kesepakatan antara perusahaan Pique, Kosmos, dan federasi sepak bola Spanyol (RFEF), menurut dokumen pengadilan.

Menurut dokumen pengadilan, mantan Presiden RFEF Luis Rubiales, Sela Sport Company milik pemerintah Saudi, dan Pique menandatangani perjanjian pada tahun 2019 dan 2020 di mana perusahaan Pique akan menerima 40 juta euro ($43,3 juta) sebagai “bonus keberhasilan” untuk pertandingan yang diadakan di Arab Saudi setiap tahun.

RFEF ditetapkan akan menerima 400 juta euro, menurut perjanjian tersebut.

Baca Juga :  Messi Tegaskan Piala Dunia 2022 Mungkin Terakhir Baginya

“Fakta-fakta yang diselidiki dalam proses saat ini berasal dari kemungkinan pelanggaran hukum dengan implikasi pidana dalam kontrak atau perjanjian,” tulis Rodrigo.

Pique tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pengadilan telah menyelidiki sejak Juni 2022 apakah Rubiales melakukan kejahatan manajemen yang tidak tepat ketika RFEF setuju dengan firma Kosmos milik Pique untuk memindahkan turnamen.

Pada bulan Maret, polisi menggeledah kantor pusat RFEF dan sebuah apartemen milik Rubiales dan menangkap tujuh orang dalam penyelidikan korupsi atas kesepakatan bernilai jutaan euro tersebut.

Rubiales, yang telah membantah melakukan kesalahan, diberitahu bahwa dirinya adalah tersangka dalam penyelidikan tersebut oleh polisi pada bulan April setelah kembali dari menghabiskan dua bulan di Republik Dominika dalam apa yang ia gambarkan sebagai perjalanan bisnis.

Baca Juga :  Thomas Menikmati Status Underdog Di Giro D'italia

Pique, yang bermain untuk Barcelona dalam pertandingan Piala Super di Arab Saudi, awalnya diberikan pembayaran tahunan sebesar empat juta euro selama enam tahun. Pembayaran ini kemudian diperpanjang selama empat tahun.

Pedro Rocha, yang saat itu menjabat sebagai kepala departemen ekonomi RFEF, gagal mengadakan rapat komisi ekonomi sebagaimana seharusnya ia lakukan untuk menganalisis perpanjangan kesepakatan selama empat tahun tersebut.

Rocha terpilih sebagai presiden RFEF bulan lalu meskipun tengah diselidiki setelah memberikan kesaksian sebagai saksi di pengadilan dan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui atau bertanggung jawab atas dugaan kejahatan apa pun yang sedang diselidiki dalam kasus tersebut.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top