Jakarta | EGINDO.co Dunia crypto sedang diminati oleh semua orang dan menurut data, basis pengguna uang kripto terus mengalami peningkatan serta perkembangan.
Pada tahun 2021, menurut NBC News, terdapat lebih dari 20 peretas pertukaran yang melarikan diri dengan membawa keuntungan lebih dari $ 10 juta, dan 6 kasus melebihi $ 100 juta.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (4/2/2022), Wormhole merupakan sebuah situs yang memungkinkan transfer informasi dari satu jaringan kripto ke yang lain itu mengatakan di Twitter pada Rabu bahwa ada 120.000 unit diretas yang merupakan cryptocurrency terbesar kedua, yaitu Ethereum.
Hacker berhasil mencuri cryptocurrency lebih dari USD 320 juta atau Rp 4,6 triliun pada platfrom kripto Wormhole.
Kasus ini menjadi pencurian crypto terbesar keempat dalam catatan dan yang terbaru mengguncang sektor DeFi yang saat ini sedang tumbuh sangat cepat.
Platform DeFi memungkinkan pengguna untuk meminjamkan, meminjam, dan menyimpan biasanya dalam mata uang kripto yang melewati gerbang keuangan tradisional seperti bank.
Penipuan dan pencurian di platform DeFi melampaui USD 10 miliar tahun lalu. Sebuah penelitian menunjukkan pada Kamis, mengungkapkan risiko di area cryptocurrency yang tumbuh cepat tetapi sebagian besar tidak teregulasi.
Wormhole mengatakan dalam tweet lain pada Kamis pagi “all funds have been restored” and that its system has been returned to normal. Wormhole has not explained if or how it was able to retrieve the stolen funds or how the hack happened in the first place.”Â
Sumber : CBSNEWS/IC