Jakarta | EGINDO.co – Akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, usaha yang bergerak pada bisnis wisata bangkrut. Geliat bisnis yang mereka rintis selama ini diambang kebangkrutan. “Ya diambang kebangkutan, sudah pingsan,” kata Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Gusri Effendi kepada wartawan, Kamis (5/8/2021) kemarin.
Menurutnya, para pelaku usaha kepariwisataan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyerah atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Sekarang ini kata Gusri Effendi sudah ada beberapa titik lokasi usaha kepariwisataan yang menyerah akibat PPKM Level 4.
Dinilainya wajar menyerah sebab tingkat keterisian kamar hotel atau okupasi kini hanya dikisaran 10-15 persen. Begitu juga kuliner. “Wajar karena biaya tidak tertutupi. Cost karyawan saja sudah mencapai 20 persen sementara penerimaan 10 persen, bingungkan dan itu namanya sudah pingsan,” katanya menjelaskan.
Gusri berharap, pemerintah dapat memperhatikan hal itu dan pihaknya sudah menemui pimpinan lembaga eksekutif di Kota Tangsel. Kondisi PPKM Level 4 sangat memukul usaha pariwisata. Untuk itu para pengusaha mendorong agar secepatnya diturunkan menjadi PPKM Level 3.
Menurut Gusri bila PPKM Level 3 kemungkinan ada pelonggaran bagi masyarakat bisa datang ke lokasi-lokasi industri kepariwisataan. “Tentu PPKM Kevel 3 ada indikator-indikator tingkat kematian semakin turun, ketersediaan kamar semakin rasional sampai di titik 60 persen,” katanya.
Dia optimis bisa terjadi di Tangsel sebagaimana yang ada di DKI Jakarta sudah biasa mencapai indikator tersebut. @
Rel/TimEGINDO.co