Gudang Di Penang Runtuh Menewaskan 3 orang

Penyelamatan di Gudang yang runtuh di Penang
Penyelamatan di Gudang yang runtuh di Penang

George Town, Penang | EGINDO.co – Tiga pekerja konstruksi tewas setelah rangka atap gudang logistik yang sedang dibangun di Penang runtuh pada Selasa (28 November).

Wakil Kepala Polisi Penang Mohamad Usuf Jan Mohamad mengatakan dua korban meninggal di lokasi kejadian di Batu Maung sementara satu lainnya meninggal di rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa dua pekerja yang terluka parah dikirim ke Rumah Sakit Penang untuk mendapatkan perawatan sementara empat lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

“Kami mendapat informasi kejadian sekitar pukul 21.45 WIB, ada 18 pekerja konstruksi yang dikhawatirkan terjebak saat bangunan yang sedang dibangun runtuh,” kata Wakapolres saat jumpa media di lokasi.

Namun, polisi kemudian diberitahu bahwa sembilan dari 18 orang tersebut telah keluar untuk salat.

Baca Juga :  Mahathir Ajukan Gugatan Pencemaran Nama Terhadap PM Anwar

“Saat kejadian, para pekerja sedang bekerja di bawah balok sepanjang 12 m yang beratnya sekitar 14 ton. Balok tersebut kemudian roboh menimpa para pekerja dan menumpuk di atas balok lainnya.”

Insiden itu terjadi di sebuah lokasi konstruksi di Batu Maung di pulau Penang, Malaysia. (Foto: Bernama)

Mohidul Islam, 43, mengatakan dia bersama empat orang lainnya melakukan pekerjaan pertukangan di lantai atas gudang ketika dia memutuskan untuk istirahat dan meninggalkan tempat kerjanya.

“Tiba-tiba saya mendengar suara keras dan situasi menjadi kacau setelah menyadari ada runtuhnya bangunan yang sedang dibangun.

“Sebagian besar dari kami di sini baru tiga bulan bekerja di lokasi proyek ini… Saya sangat sedih karena ada teman saya yang meninggal dalam kejadian tersebut,” ujarnya seraya menambahkan bahwa ia bersyukur bisa terhindar dari kecelakaan tersebut.

Baca Juga :  Korea Utara, Kim Perintahkan Pengujian Tipe Baru ICBM

Pekerja lainnya, Md Ikhtiar, mengaku sedang mengerjakan lantai dasar ketika tiba-tiba merasakan struktur bangunan bergoyang.

“Saya langsung keluar gedung setelah mendengar teriakan pekerja lain dan kemudian melihat gedung runtuh.

“Salah satu korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan, namun kondisinya parah dan tak lama kemudian meninggal,” kata pria berusia 38 tahun itu.

Upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut pada Rabu pagi dan perintah penghentian pekerjaan telah dikeluarkan.

Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang memindahkan bangunan yang runtuh menggunakan alat berat.

“Sebuah derek telah digunakan untuk mengangkat struktur balok berat yang menghalangi pintu masuk ke gedung yang runtuh dan tugas ini akan memakan waktu lama.”

Baca Juga :  AS, Taiwan Sepakat Bicara Perdagangan Formal Inisiatif Baru

Ia menambahkan bahwa pihaknya mengalami masalah dalam mengangkat balok-balok yang jatuh untuk menyelamatkan para korban yang terkubur di bawah reruntuhan.

Sebab, balok-balok tersebut merupakan struktur beton yang berat dan berukuran besar. Kami membutuhkan mesin untuk mengangkat dan membersihkan area tersebut agar tim penyelamat dapat mengakses lokasi korban. Kami menggunakan crane dan layanan pelacak untuk mendeteksi adanya korban yang tidak dilaporkan. .

“Kami akan melanjutkan operasi sampai semua korban ditemukan dan dibawa keluar.”

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top