Gubernur Bank Sentral China Isyaratkan Ada Pemotongan Suku Bunga Lebih Lanjut

Bank Sentral China
Bank Sentral China

Beijing | EGINDO.co – Gubernur bank sentral Tiongkok mengatakan pada hari Jumat (18 Oktober) bahwa rasio persyaratan cadangan untuk pemberi pinjaman komersial dapat dipotong lebih lanjut sebesar 25 hingga 50 basis poin pada akhir tahun tergantung pada kondisi likuiditas, sehingga tetap terbuka kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut.

Suku bunga acuan pembelian kembali tujuh hari telah diturunkan sebesar 20 basis poin dan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah telah dikurangi sebesar 30 basis poin, Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) Pan Gongsheng mengatakan pada sebuah forum keuangan di Beijing.

Pada tanggal 21 Oktober, Suku Bunga Pinjaman Utama (LPR) akan turun sebesar 20 hingga 25 basis poin, kantor berita resmi Xinhua mengutip pernyataan Pan.

Baca Juga :  Dolar Pertahankan Kenaikan,Investor Bertaruh Fed Menuju Jeda

Pan sebelumnya telah menandai lebih banyak langkah stimulus potensial untuk mendukung ekonomi yang terpuruk setelah mengumumkan pada akhir September langkah-langkah untuk menstabilkan sektor perumahan dan menghidupkan kembali kepercayaan pasar modal.

Pada forum keuangan hari Jumat, Pan juga memperingatkan terhadap aliran dana ilegal apa pun ke pasar saham.

PBOC memperkenalkan dua alat baru pada bulan September untuk mendukung pasar.

Ini adalah program swap yang memberikan dana, perusahaan asuransi, dan pialang akses yang lebih mudah ke pendanaan untuk pembelian saham, dan pinjaman PBOC yang relatif murah untuk membantu bank membiayai pembelian dan pembelian kembali saham perusahaan yang terdaftar.

Pan mengatakan kedua langkah tersebut sepenuhnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang berorientasi pasar, dan fasilitas swap bukanlah bentuk dukungan keuangan langsung dari bank sentral.

Baca Juga :  Yen Tentatif, Dolar Melemah, Investor Fokus Suku Bunga Fed

Ketentuan bank mengenai pembelian kembali dan pembelian saham memiliki tujuan arah yang spesifik, dan intinya adalah bahwa dana pinjaman tidak boleh memasuki pasar saham secara tidak sah, tambah Pan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top