Grup Yango China Meminta Toleransi Atas Masalah Pembayaran

Pengembang China Yango Group
Pengembang China Yango Group

Shanghai | EGINDO.co – Pengembang Cina Yango Group telah meminta pemegang sekuritas beragun aset untuk menahan diri dari meminta pembayaran selama satu tahun karena kekhawatiran akan kesulitan membayar, penyedia intelijen keuangan Redd melaporkan. 1,27 miliar yuan (US $ 198 juta) 6,5 persen sekuritas beragun aset Yango jatuh tempo pada November 2022 tetapi memberi pemegang opsi untuk menuntut pembayaran bulan depan.

Dalam sebuah laporan Jumat malam, Redd mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan perusahaan telah mengajukan permintaan kepada investor pada hari Jumat, pada pertemuan tertutup di Shanghai yang dihadiri oleh para eksekutif senior.

Yango tidak memiliki rencana untuk memberikan peningkatan kredit untuk mendorong pemegang menyetujui perpanjangan, dan eksekutif mengindikasikan perusahaan “dapat mengalami kesulitan membayar” jika investor menolak untuk memperpanjang tanggal put, kata laporan itu.

Baca Juga :  Polisi Setop Pelat Sakti RF, Tak Berlaku Mulai Oktober 2023

Tidak ada pemegang obligasi yang menyetujui rencana tersebut pada akhir pertemuan, Redd melaporkan.

Permintaan itu muncul saat krisis utang di China Evergrande Group telah menimbulkan kekhawatiran di antara investor global tentang sektor properti negara yang terlilit utang sebesar US$5 triliun, memperketat akses pendanaan bagi pengembang lain.

Evergrande nyaris menghindari default bencana untuk kedua kalinya dalam seminggu pada hari Jumat, melakukan pembayaran menit terakhir pada kupon obligasi dolar yang jatuh tempo tepat sebelum masa tenggangnya berakhir.

Selain sekuritas beragun aset, Yango memiliki delapan obligasi dolar AS yang beredar senilai total US$2,24 miliar dan 14 obligasi berdenominasi yuan yang beredar senilai 13,1 miliar yuan, menurut data Refinitiv.

Baca Juga :  Perayaan Tahun Baru Jakarta Berpusat Di Taman Mini

Sumber : CNA/SL

 

Bagikan :