Grab dan GoTo dalam Pembicaraan Merger Lanjutan

Grab dan GoTo
Grab dan GoTo

Singapura | EGINDO.co – Perusahaan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan asal Asia Tenggara, Grab, tengah dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung dengan pesaingnya yang lebih kecil, GoTo, karena kedua perusahaan itu berupaya mengatasi kerugian selama bertahun-tahun, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Putaran baru pembicaraan merger, yang terakhir diadakan pada tahun 2024, dilanjutkan pada bulan Desember, dengan para investor yang ingin mencapai kesepakatan pada tahun 2025. Kesepakatan mungkin tidak akan terjadi, kata sumber tersebut, karena negosiasi pada tahun-tahun sebelumnya semuanya gagal. Orang-orang tersebut menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan tersebut bersifat tertutup.

GoTo dibentuk setelah Gojek dan platform e-commerce Tokopedia bergabung pada tahun 2021.

Baca Juga :  Doosan Korsel Batalkan Merger Setelah Saham Anjlok Akibat Darurat Militer

Grab dan GoTo menolak berkomentar. Pembicaraan yang dihidupkan kembali tersebut pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia

Saham GoTo, yang tercatat di Jakarta, berakhir 7,4 persen lebih tinggi berdasarkan laporan pembicaraan tersebut, sementara Grab terakhir naik 8,8 persen dalam perdagangan pra-pasar. Jika digabungkan, kedua perusahaan tersebut bernilai hampir US$25 miliar.

GoTo, bagaimanapun, mengatakan dalam sebuah pengajuan pada hari Selasa (4 Februari) bahwa pihaknya tidak terlibat dalam diskusi tentang potensi transaksi merger dengan pihak mana pun, mencatat laporan media yang melibatkan Grab Holdings.

Secara terpisah, GoTo juga mengatakan: “Perusahaan tidak memiliki rencana aksi korporasi material apa pun untuk 12 bulan ke depan selain pelaksanaan pembelian kembali saham”.

Baca Juga :  AS Tunda Pemberlakuan Perintah Blokir Merger Nippon Steel

Unit e-commerce GoTo di Indonesia, Tokopedia, diambil alih oleh Tiktok pada bulan Desember 2023, dalam sebuah kesepakatan di mana raksasa media sosial Tiongkok itu akan menginvestasikan US$1,5 miliar di unit tersebut dengan imbalan 75 persen saham pengendali.

Pada bulan Desember 2020, Grab dilaporkan memberi tahu stafnya bahwa mereka berada dalam posisi untuk mengakuisisi Gojek.

GoTo mengatakan pada bulan Februari tahun lalu bahwa mereka tidak dalam diskusi apa pun dengan Grab tentang potensi merger.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top