London | EGINDO.co – Generasi emas Inggris gagal mencapai potensi mereka karena mereka adalah “pecundang egois” yang menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat dan tidak mampu bekerja sama, kata mantan gelandang Liverpool, Steven Gerrard.
Pada tahun 2000-an, hal-hal besar diharapkan dari skuad Inggris yang beranggotakan pemain-pemain seperti Gerrard, David Beckham, Paul Scholes, Rio Ferdinand, dan Frank Lampard, tetapi tim tersebut tidak pernah lolos melewati perempat final di turnamen besar.
“Saya pikir kami semua adalah pecundang egois. Saya menonton televisi sekarang dan saya melihat (Jamie) Carragher duduk di sebelah (Paul) Scholes dalam debat penggemar ini dan mereka tampak seperti telah menjadi sahabat selama 20 tahun,” kata mantan kapten Inggris, Gerrard, dalam sebuah podcast bersama Ferdinand.
“Mengapa kita semua sudah cukup dewasa sekarang dan berada di tahap-tahap kehidupan kita di mana kita lebih dekat dan lebih terhubung? Mengapa kita tidak bisa terhubung sebagai rekan satu tim Inggris saat itu?
“Saya pikir itu karena budaya di Inggris yang membuat kita semua tidak pernah terhubung.” Terlalu sering kami semua di kamar. Kami tidak ramah atau terhubung. Kami bukan tim. Kami tidak pernah menjadi tim yang nyata, bagus, dan kuat.
Gerrard menambahkan bahwa ia benci berada di kamp Inggris, dengan mengatakan: “Dulu saya senang bermain untuk Inggris. Sangat bangga. Saya dulu menikmati sesi latihan, tetapi itu 90 menit sehari. Dan kemudian saya sendirian di London atau Rumania atau di mana pun.”
‘Urusan Yang Belum Selesai’
Gerrard, yang pensiun dari sepak bola internasional pada tahun 2014, kemudian menjadi manajer dan memimpin Rangers antara tahun 2018 dan 2021, memimpin klub meraih gelar Liga Primer Skotlandia pada musim 2020-21.
Pria berusia 45 tahun itu kemudian mengalami masa-masa yang kurang memuaskan bersama Aston Villa di Liga Primer dan di klub Liga Pro Saudi, Al-Ettifaq, tetapi kabarnya hampir kembali ke Rangers sebagai pengganti Russell Martin, yang dipecat pada hari Minggu.
“Ada bagian dari diri saya yang masih merasa ada sedikit urusan yang belum selesai dalam hal keinginan untuk masuk dan menghadapi beberapa tantangan menarik lainnya,” kata Gerrard tentang karier kepelatihannya.
“Tetapi saya menginginkan jenis tantangan tertentu. Jika, dalam dunia yang ideal, tantangan itu tersedia, saya akan menerimanya.” Jika tidak, saya tidak akan kembali lagi.”
Sumber : CNA/SL