Jakarta|EGINDO.co Sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi (30/7/2025) waktu setempat. Guncangan besar tersebut memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah pesisir, termasuk di Rusia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha, memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut. “Kami telah melakukan koordinasi dengan KBRI Moskow serta perwakilan Indonesia di Tokyo, Osaka, dan Los Angeles. Seluruh WNI yang berada di sekitar wilayah terdampak dilaporkan dalam keadaan selamat,” jelas Judha dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Kompas.com.
KBRI Moskow melaporkan bahwa terdapat 53 WNI yang tinggal di area terdekat dengan pusat gempa. Para WNI juga telah diberikan imbauan untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan kemungkinan terjadinya tsunami.
Berdasarkan laporan CNN International dan The Guardian, gempa ini merupakan yang paling kuat melanda Kamchatka sejak 1952, serta menjadi salah satu gempa terbesar secara global sejak tahun 2011. Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) memperbarui data awal yang mencatat magnitudo 7,9 menjadi 8,7. Episentrum gempa berada sekitar 126 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman 18 kilometer di bawah laut.
Gelombang tsunami dilaporkan telah mencapai sejumlah wilayah, termasuk pesisir Hawaii yang mencatat ketinggian ombak hingga 1,5 meter. Sementara itu, beberapa gelombang juga terpantau di wilayah pesisir Kamchatka. Pemerintah setempat langsung mengaktifkan sistem peringatan dini dan melakukan evakuasi warga secara cepat.
Otoritas Rusia menyebut bahwa tidak ada korban jiwa akibat gempa ini. Infrastruktur bangunan yang kuat dinilai berperan penting dalam mengurangi dampak buruk bencana tersebut.
Sumber: rri.co.id/Sn