Ankara | EGINDO.co – Raksasa Turki Galatasaray mengklaim gelar liga ke-23 mereka pada hari Selasa (30 Mei) dengan kemenangan 4-1 atas Ankaragucu pada pertandingan terakhir musim ini, dengan dua gol dari Mauro Icardi dan gol-gol lainnya dari Baris Alper Yilmaz dan Sergio Oliveira.
Ini adalah pertama kalinya klub asal Istanbul tersebut meraih gelar juara liga sejak musim 2018-19.
Icardi membawa Galatasaray unggul lebih dulu pada menit ketujuh, namun penyerang Ankaragucu, Milson, menyamakan kedudukan sembilan menit kemudian, sebelum Icardi mengembalikan keunggulan mereka lima menit sebelum turun minum.
Pemain Galatasaray, Yilmaz, mencetak gol pada menit ke-73 dan Sergio Oliveira memastikan kemenangan pada menit ke-78.
Kemenangan ini membawa Galatasaray meraih 82 poin, unggul lima poin atas rival mereka di posisi kedua, Fenerbahce, yang mengalahkan Antalyaspor 2-0 di kandang sendiri pada hari Selasa.
Para pendukung klub berparade di jalan-jalan Istanbul dengan mobil, membunyikan klakson dan mengibarkan bendera dengan warna merah dan kuning khas Galatasaray.
Galatasaray dan Fenerbahce akan bertanding melawan satu sama lain dalam pertandingan terakhir mereka musim ini pada hari Minggu.
“Ini adalah momen yang cukup emosional bagi saya, kebahagiaan yang luar biasa. Saya ingin berterima kasih kepada fans Galatasaray yang luar biasa, dan para pemain saya. Semoga kami bisa menyelesaikan liga dengan memenangkan laga derby pekan depan,” ujar pelatih Galatasaray, Okan Buruk, kepada stasiun televisi BeIN Sports.
Perebutan gelar juara semakin ketat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Galatasaray yang secara konsisten tampil impresif sepanjang musim.
Dipimpin oleh penyerang Argentina Icardi dan pemain Belgia Dries Mertens, tim ini memukau para penggemar dengan kehebatan mereka dalam menyerang dan soliditas dalam bertahan.
Klub tiga besar Istanbul lainnya, Besiktas, berada di urutan ketiga dengan 74 poin, sementara juara musim lalu, Trabzonspor, berada di posisi kelima setelah pertandingan hari Selasa.
Dua klub Superlig, Hatayspor dan Gaziantep, mengundurkan diri dari kejuaraan tahun ini sebagai akibat dari kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi di Turki selatan pada bulan Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Sumber : CNA/SL