Gakoptindo: Aksi Mogok Pengrajin Tempe Tahu, Punya Alasan

pengrajin Tempe Tahu
Pengrajin Tempe Tahu

Jakarta | EGINDO.co – Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan mogok produksi Tempe Tahu bakal terjadi di seluruh pulau Jawa. Perajin tahu dan tempe bakal melakukan aksi mogok produksi mulai Senin 21 Februari hingga Rabu 23 Februari 2022, tempe dan tahu bakal hilang di pasar.

Alasannya, harga kacang Kedelai yang terus menerus meningkat tajam membuat perajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi. Aksi mogok produksi itu karena para pengrajin sama-sama merasakan kesulitan karena harga kacang Kedelai mahal.

Informasi yang diterima menyebutkan sejak kemarin, perajin tempe dan tahu sudah mulai berhenti produksi. Para pengrajin mohon maaf dan bukan keinginan untuk mogok produksi akan tetapi karena sudah kesulitan berproduksi.

Para perajin tempe dan tahu yang melakukan aksi mogok produksi itu meminta kepada pemerintah. Pertama, harga tempe dan tahu dinaikkan.

Kedua, pihaknya meminta agar harga kacang Kedelai tidak naik setiap hari. Ketiga, minta harganya stabil, setidaknya dalam waktu 3 bulan.

Keempat, agar pemerintah membentuk skema subsidi kacang Kedelai kepada perajin tahu dan tempe dan meminta ada batas maksimal harga kedelai bagi perajin tahu dan tempe. Para perajin setuju apabila harga kedelai dipatok maksimal di kisaran Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram pada tingkat perajin.

Sementara itu informasi yang dihimpun EGINDO.co menyebutkan produksi tahu dan tempe di Indonesia masih bergantung pada kedelai impor. Hampir 90% kebutuhan kacang kedelai untuk produksi tempe dan tahu dipenuhi dari kedelai impor. Saat ini diperkirakan kebutuhan kacang Kedelai untuk pengrajin tahu tempe sebanyak 3 juta ton kacang Kedelai per tahun.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Scroll to Top