Gabema Tapteng-Sibolga Mendorong Pelindungan Rumah Adat Pasisi, Upaya Menjaga Keberlanjutan

Audiensi DPP Gabema Tapteng - Sibolga dengan Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan
Audiensi DPP Gabema Tapteng - Sibolga dengan Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan

Jakarta | EGINDO.com – Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Masyarakat Tapanuli Tengah – Sibolga (DPP Gabema Tapteng – Sibolga) mendorong pelindungan rumah adat Pasisi sebagai upaya menjaga keberlanjutannya melalui pemeliharaan dan penyelamatan. Rumah Rajo Sorkam Kanan yang berciri adat Pasisi sebagai contoh budaya benda (material) yang tergolong Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang masih tegak berdiri.

Rumah adat Pasisi adalah wujud budaya material hasil cipta, rasa, karsa, dan karya masyarakat Pasisi dalam proses interaksi kebudayaan yang hidup dan berkembang di Tapanuli Tengah – Sibolga. Pelindungan rumah adat Pasisi meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Pasisi. Sebagai bukti konkret kebudayaan, pelestarian rumah adat Pasisi sangat penting.

DPP Gabema Tapteng – Sibolga mengungkapkan, pemeliharaan dan penyelamatan rumah adat Pasisi semakin urgen karena rumah adat Pasisi sebagai warisan budaya semakin terancam kelestariannya di wilayah Tapanuli Tengah – Sibolga.

Penetapan rumah adat sebagai cagar budaya, umpamanya, bermaksud untuk melindungi rumah adat akibat kerusakan, pembongkaran, atau pengabaian. Rumah Gadang di Sumatera Barat dan Rumah Banjar di Martapura adalah contoh rumah adat objek pemajuan kebudayaan. “Kami memperoleh informasi, rumah berciri adat Pasisi tersisa satu, Rumah Rajo Sorkam Kanan ini,” kata Ikhwan M Situmeang (Wakil Ketua Umum DPP Gabema Tapteng – Sibolga).

Dijelaskannya dalam audiensi DPP Gabema Tapteng – Sibolga dengan Irini Dewi Wanti (Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan) di lantai 8 Gedung Kementerian Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa 26 Agustus 2025 lalau dimana acara tersebut juga membahas penyelenggaraan fashion show batik pewarna alami (tanpa bahan kimia), termasuk batik Pasisi.

Irini mewakili Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menghadiri High-Level Dialogue on Cultural and Creative Industries di Kota Gyeongju (Korea Selatan) dan Ahmad Mahendra (Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan) yang menyiapkan konferensi budaya internasional, Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) Summit 2025 di Kota Denpasar (Bali). Ferlian Putra Kepala Subdirektorat Bina Sumber Daya Manusia Kebudayaan, Direktorat Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan mendampingi Irini.

DPP Gabema Tapteng – Sibolga mendorong pelindungan rumah adat Pasisi melalui surat nomor SPm.03/Gabema/VIII/2025 Jakarta tanggal 25 Agustus 2025 kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Surat dilampiri foto-foto tampak depan dan samping (kiri, kanan) Rumah Rajo Sorkam Kanan sebagai contoh rumah adat Pasisi yang masih terlindungi.

Dua pecinta budaya Pasisi asal Tapteng – Sibolga yang juga pengurus DPP Gabema Tapteng – Sibolga, Nova Julianti Sihombing dan Faudimawani Tanjung, turut serta menghadiri acara. Sebagai pegawai Kementerian Kebudayaan yang pernah bekerja di Balai Arkeologi Sumatera Utara, Irini mengaku mengetahui perkembangan terkini rumah adat Pasisi. “Kami apresiasi inisiatif ini,” ucapnya.

Dalam tanggapannya, Irini menerangkan, dinding, pintu, dan jendela rumah adat Pasisi memiliki ciri khas ragam hias. Ciri khas arsiektur vernakular yang memiliki kolong, tangga, dan tiang. Terali “saluk uki” menjadi ciri khas ragam hias. “Desainnya sesuai kearifan masyarakat Pasisi,” katanya.

Diakhir audiensi, DPP Gabema Tapteng – Sibolga kembali menekankan urgensi pelestarian rumah adat Pasisi sebagai warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Pasisi yang mendiami pesisir barat Sumatera Utara.@

Rel/timEGINDO.com

Scroll to Top