Jakarta | EGINDO.co – Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2023 terdapat 64,2 juta pelaku UMKM. Sayangnya sampai akhir tahun lalu, baru 20,76 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan ekosistem digital. Padahal pemanfaatan digital ini mampu memperbesar skala ekonomi UMKM agar bisa naik kelas.
Dalam gelaran Sinar Mas Digital Day 2023, Sinar Mas menampilkan berbagai ekosistem digital sebagai hasil dari memanfaatkan peluang melalui teknologi yang diharapkan agar mampu melahirkan inovasi baru, sehingga dapat terus membantu masyarakat.
“Saat ini kami sangat bersyukur karena kita ada di saat yang tepat, tempat yang tepat dan punya orang-orang yang tepat. Kita ada di tempat yang tepat karena Indonesia tumbuh sangat pesat, khususnya dalam mengadopsi teknologi di wilayah ASEAN,” kata Franky Oesman Widjaja, Board Member Sinar Mas
![](https://egindo.com/wp-content/uploads/2023/06/50a4be6c-9932-44b8-912b-39dc67046b60-1536x1023-1-300x169.jpg)
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia, khususnya Bapak Presiden Joko Widodo yang mendukung transformasi digital di seluruh sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Franky Oesman Widjaja menambahkan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menuturkan bahwa potensi ekonomi digital sangat besar dan harus segera dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. The World Economic Forum (WEF) memperkirakan transformasi digital akan menghasilkan US$ 100 triliun pada tahun 2025.
Temasek, Google dan Bain & Company secara spesifik menyebut potensi ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$ 130 miliar pada tahun 2025 mendatang. Oleh karenanya, perlu sekali mengembangkan environment untuk mendorong eksplorasi dan inovasi. Salah satu yang perlu diperkuat adalah kemitraan inklusif bagi UMKM dengan memanfaatkan ekosistem digital.
“Dalam melakukan transformasi digital kami menghadapi tantangan dalam pengembangan infrastruktur konektivitas, peningkatan literasi digital dan regulasi,” ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi inisiatif Sinar Mas dalam mendorong kolaborasi untuk membangun ekosistem yang mumpuni dengan beragam upaya yang dilakukan. Ini menjadi modal bagi pihak pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mengeksplorasi dan berinovasi di sektor digital untuk kemajuan Indonesia.
Sementara itu, Pandu Sjahrir, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan CEO Electrum menambahkan tantangan ke depan untuk menopang Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang adalah pengembangan sektor kesehatan, inklusi sektor keuangan, turisme, industri kreatif dan yang terpenting adalah UMKM.
Selama lebih dari delapan dekade hadir di tengah masyarakat Indonesia, Sinar Mas terus berinovasi pada ekosistem pilar bisnisnya guna meraih manfaat maksimal dari kehadiran teknologi digital. Hal ini sesuai dengan filosofi pendirinya, Eka Tjipta Widjaja yang selalu mengedepankan inovasi dan perbaikan berkelanjutan.
Upaya Sinarmas mendorong perkembangan ekosistem digital berlangsung lewat inovasi di setiap pilar usaha yang ada untuk mengadopsi inisiatif serta teknologi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing bidang usaha. Dalam praktiknya, transformasi digital berlangsung lewat kerjasama komersial maupun investasi langsung pada sejumlah perusahaan rintisan melalui perusahaan modal ventura.
Selain itu, Sinar Mas juga menggandeng lintas pihak, seperti KADIN Indonesia agar akselerasi dan pemerataan digitalisasi bisa terwujud lebih cepat untuk menaikkelaskan UMKM, dengan menggandeng mereka masuk menjadi bagian rantai pasok industri, memanfaatkan skema kemitraan inklusif.
Menaikkelaskan UMKM merupakan salah satu misi mulia Sinar Mas karena berangkat dari kisah Eka Tjipta Widjaja yang membangun Sinar Mas dari skala UMKM, hingga berkembang seperti saat ini. Kehadiran inovasi digital akan membantu UMKM mendapatkan akses pasar yang semakin luas, termasuk membukakan kesempatan meraih dukungan permodalan.@
Sc/fd/timEGINDO.co