Taipei | EGINDO.co – Pemasok utama Apple Inc, Foxconn, pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka sedang mencari kerja sama di India di bidang-bidang baru seperti chip dan kendaraan listrik (EV) setelah kunjungan ke negara itu oleh pimpinannya, Liu Young-way.
Apple telah mengalihkan produksi dari China setelah pembatasan COVID-19 yang ketat di negara itu mengganggu pembuatan iPhone model baru dan perangkat lainnya, dan di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington.
Pada bulan Januari, menteri perdagangan India mengatakan Apple, yang memulai perakitan iPhone di negara itu pada tahun 2017 melalui Wistron Corp dan kemudian Foxconn, ingin India menyumbang hingga 25 persen dari produksinya dari sekitar 5 persen hingga 7 persen saat ini.
Foxconn dari Taiwan, pembuat elektronik kontrak terbesar di dunia dan secara resmi bernama Hon Hai Precision Industry Co Ltd, mengatakan bahwa Liu telah mengunjungi India dari tanggal 27 Februari hingga hari Sabtu.
“Perjalanan saya minggu ini mendukung upaya Foxconn untuk memperdalam kemitraan, bertemu dengan teman-teman lama dan menjalin hubungan baru, serta mencari kerja sama di area-area baru seperti pengembangan semikonduktor dan kendaraan listrik,” ujar Liu dalam sebuah pernyataan.
Foxconn memiliki rencana ambisius untuk membuat mobil listrik, dan juga ingin membuat chip.
“Atas dasar untuk berbagi, berkolaborasi, dan berkembang bersama, Foxconn akan terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk mencari peluang pengembangan yang paling menguntungkan bagi perusahaan dan semua pemangku kepentingan,” tambah Liu.
Dia tidak menyebutkan rencana investasi konkret baru di negara tersebut, dan Foxconn belum mengumumkan apapun sejak kunjungannya.
iPhone Apple akan segera dirakit di lokasi lain di negara bagian Karnataka, India selatan, dan 300 acre (120 hektar) telah disisihkan untuk mendirikan pabrik, kata pemerintah negara bagian itu pada hari Jumat.
Saat ini, iPhone dirakit di India oleh setidaknya tiga pemasok global Apple – Foxconn dan Pegatron di Tamil Nadu, dan Wistron di Karnataka.
Sumber : CNA/SL