Foxconn Butuh Persetujuan Pemerintah Untuk Investasi China

Foxconn - Taiwan
Foxconn - Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Foxconn Taiwan, pembuat elektronik kontrak terbesar di dunia, akan memerlukan izin pemerintah Taiwan jika unitnya akan berinvestasi di konglomerat chip China Tsinghua Unigroup, kata seorang pejabat pemerintah, Kamis.

Media Taiwan telah melaporkan bahwa unit Foxconn yang terdaftar di China, Foxconn Industrial Internet Co Ltd berencana untuk menghabiskan 9,8 miliar yuan ($ 1,46 miliar) untuk saham di Unigroup, sebagai bagian dari rencana Foxconn untuk mendapatkan lebih banyak ke dalam pembuatan chip.

Pemerintah pulau itu menjadi semakin berhati-hati tentang ambisi China untuk meningkatkan industri semikonduktornya dan telah mengusulkan undang-undang baru untuk mencegah apa yang dikatakannya sebagai China mencuri teknologi chipnya, di tengah meningkatnya kekhawatiran di Taipei bahwa Beijing meningkatkan spionase ekonominya.

Baca Juga :  Taiwan, Naikkan Suku Bunga Dapat Bantu Kendalikan Inflasi

Taipei melarang perusahaan membangun pengecoran paling canggih mereka di China untuk memastikan mereka tidak lepas pantai teknologi terbaik mereka.

Rio Lu, wakil sekretaris eksekutif Komisi Investasi Kementerian Ekonomi Taiwan, mengatakan kepada Reuters bahwa pada hari Rabu mereka telah melakukan kontak dengan Foxconn dan “mengingatkan mereka bahwa kasus tersebut perlu ditinjau sebelum melakukan sesuatu”.

Jika Foxconn melanggar aturan itu dapat didenda T$25 juta ($837.577), kata Lu, menambahkan departemennya telah melaporkan rencana ini kepada Menteri Ekonomi Wang Mei-hua.

Foxconn, yang secara resmi disebut Hon Hai Precision Industry Co Ltd dan perakit utama iPhone untuk Apple Inc, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat yang dikirim ke Reuters pada Rabu malam bahwa pihaknya akan menangani kasus ini “sesuai dengan aturan”. Itu tidak menjelaskan.

Baca Juga :  Polda Metro Segera Undang Haris Dan Fatia Untuk Klarifikasi

Foxconn belum secara resmi mengkonfirmasi rencana untuk berinvestasi di grup China.

Berasal sebagai cabang dari Universitas Tsinghua yang bergengsi di China, Tsinghua Unigroup muncul pada dekade sebelumnya sebagai calon juara domestik untuk industri chip China yang lamban.

Tetapi perusahaan jatuh ke dalam utang di bawah mantan ketua Zhao Weiguo, mendorongnya untuk default pada sejumlah pembayaran obligasi pada akhir 2020 yang akhirnya menghadapi kebangkrutan.

Konglomerat belum menghasilkan pemimpin global di sektor semikonduktor.

Seorang juru bicara Unigroup tidak menanggapi permintaan komentar.

Raksasa manufaktur elektronik Foxconn tertarik untuk membuat chip mobil di tengah terjunnya ke pasar kendaraan listrik. Perusahaan telah berusaha untuk mengakuisisi pabrik chip secara global karena kekurangan chip di seluruh dunia mengguncang produsen barang dari mobil hingga elektronik.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top