Filipina Tidak Akan Menyerah Pada Tuntutan China

WaterCanon dari kapal patroli China mengenai kapal Filipina
Water Canon dari kapal patroli China mengenai kapal Filipina

Manila | EGINDO.co – Filipina tidak ingin menimbulkan konflik atau masalah di Laut Cina Selatan namun tidak akan menyerah dan berdiam diri, tunduk, atau tunduk, kata Kementerian Pertahanan Filipina pada Jumat (29/3), dalam unjuk rasa terbarunya dalam pertikaian sengit dengan Laut Cina Selatan. Cina.

Pernyataan Tiongkok baru-baru ini menunjukkan keterasingan mereka dari dunia luar karena “kegiatan ilegal dan tidak beradab” mereka di Laut Cina Selatan, kata Kementerian Pertahanan Filipina dalam sebuah pernyataan.

“Hal ini juga menunjukkan ketidakmampuan pemerintah Tiongkok untuk melakukan negosiasi yang terbuka, transparan, dan legal. Repertoar mereka hanya berupa menggurui dan, jika tidak, mengintimidasi negara-negara kecil,” kata kementerian tersebut.

Baca Juga :  Komitmen Micron Terhadap Investasi US$602 Juta Di China

Pernyataan tersebut merupakan tanggapan terhadap tuduhan Tiongkok yang menuduh Filipina pada hari Kamis melakukan provokasi, misinformasi dan pengkhianatan setelah Manila menuduh Beijing melakukan tindakan agresif di zona ekonomi eksklusif Manila.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Wu Qian pada hari Kamis mengatakan Filipina harus disalahkan atas rusaknya hubungan tersebut, dan menuntut negara tetangganya untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai tindakan pelanggaran dan provokasi.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada hari Kamis meningkatkan pertaruhan dalam ketegangan yang semakin meningkat, dengan mengatakan negaranya akan menerapkan tindakan balasan yang tidak ditentukan terhadap “serangan ilegal, koersif, agresif, dan berbahaya” yang dilakukan oleh penjaga pantai Tiongkok. Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan.

Baca Juga :  Taiwan Deteksi 41 Pesawat Militer China Di Sekitar Pulau

Pertarungan kata-kata ini bermula dari serangkaian pertikaian di dekat Second Thomas Shoal selama misi pasokan Filipina kepada sekelompok tentara yang ditugaskan untuk menjaga kapal perang yang membusuk yang sengaja dikandangkan di terumbu karang 25 tahun lalu untuk mendorong klaim kedaulatan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top