Filipina kerahkan kekuatan asing menimbulkan masalah di LCS

Filipina gabung patroli militer dengan AS
Filipina gabung patroli militer dengan AS

Beijing | EGINDO.co – Filipina telah mengerahkan “pasukan asing” untuk berpatroli di Laut Cina Selatan dan telah menimbulkan masalah, kata militer Tiongkok pada Kamis (23 November), merujuk pada patroli bersama yang dilakukan pasukan Filipina dan Amerika Serikat pada minggu ini.

Militer Tiongkok akan menjaga kewaspadaan tinggi, dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan hak serta kepentingan maritim, serta dengan tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan, kata militer Tiongkok.

“Filipina mengerahkan pasukannya keluar dari wilayah tersebut untuk berpatroli… menimbulkan masalah dan terlibat dalam keributan, merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata komando teater selatan militer Tiongkok.

Para pejabat Filipina mengatakan militer mereka dan AS melancarkan patroli bersama pada hari Selasa di perairan dekat Taiwan, sebuah pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim Tiongkok sebagai miliknya, sehingga meningkatkan kemungkinan ketegangan lebih lanjut dengan Tiongkok.

Baca Juga :  Menkes Sebut Harga Obat di RI 5 Kali Lipat dari Malaysia

Hubungan antara Tiongkok dan Filipina memburuk terkait Laut Cina Selatan di bawah pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr ketika ia beralih ke hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat, yang mendukung negara Asia Tenggara tersebut dalam sengketa maritimnya dengan Tiongkok.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada hari Rabu bahwa Tiongkok telah memperingatkan AS dan Filipina sehubungan dengan patroli mereka.

“Tiongkok telah memperjelas posisinya kepada Filipina dan Amerika Serikat bahwa patroli gabungan Filipina-AS tidak boleh melemahkan kedaulatan teritorial Tiongkok serta hak dan kepentingan maritim,” kata juru bicara Mao Ning.

Sebuah kapal angkatan laut Tiongkok membayangi tiga kapal perang AS dan Filipina yang melakukan patroli bersama pada hari Kamis, kata panglima angkatan bersenjata Filipina, Romeo Brawner, kepada wartawan.

Baca Juga :  IMF Melihat Risiko Ekonomi Dari Perang Gaza

Insiden itu terjadi sekitar pukul 10.15 pagi di dekat anjungan ladang gas alam 27 mil laut di lepas pantai provinsi Palawan, kata Brawner. “Tidak ada tantangan, tidak ada manuver berbahaya.”

Filipina mencapai tujuannya untuk bekerja sama secara erat dengan sekutunya, Amerika Serikat, dan tidak ada insiden yang tidak diinginkan, tambah Brawner.

Kementerian Luar Negeri Filipina dan kantor penasihat keamanan nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top