Phnom Penh | EGINDO.co – Filipina membalas kekecewaan atas kekalahan di laga pembuka dan menegaskan kembali dominasi mereka di Pesta Olahraga Asia Tenggara dengan mengalahkan tuan rumah Kamboja pada hari Selasa (16 Mei) untuk merebut emas bola basket putra.
Mereka mengalahkan Kamboja 80-69 dalam final yang penuh tekanan di Phnom Penh, dengan 23 poin dari pemain bintang Justin Brownlee.
Pelatih Chot Reyes berharap tekanan publik terhadapnya dapat mereda di Filipina yang sangat menyukai bola basket, yang sangat mengagungkan dominasi tradisionalnya di SEA Games.
“Setidaknya kami mendapatkan penangguhan hukuman dari masyarakat,” katanya kepada wartawan di pinggir lapangan.
Filipina tiba di Kamboja dengan tujuan untuk membalas dendam kepada Indonesia, yang secara mengejutkan menang di final pada Pesta Olahraga Hanoi 2021 – yang dimainkan pada tahun 2022 karena pandemi COVID-19 – mengakhiri rekor emas mereka selama 20 tahun.
Namun, Kamboja lah yang muncul sebagai musuh terberat mereka kali ini, mengalahkan mereka di babak penyisihan grup dengan skuat baru yang secara kontroversial disusun oleh pelatih Harry Savaya yang sebagian besar terdiri dari para pemain naturalisasi.
Meskipun banyak tim yang menggunakan pemain impor di SEA Games, namun jarang sekali ada tim yang tidak menggunakan pemain lokal.
Savaya membuat marah bangku cadangan Filipina selama kemenangan pembuka yang mengejutkan itu dengan memiringkan kepalanya ke tangannya dalam gerakan “malam malam” saat dia memanggil waktu istirahat di akhir pertandingan.
Suhu panas di dalam tempat pertandingan yang tidak ber-AC menambah keluhan manajemen Filipina.
Tempat tersebut, yang dipenuhi oleh penonton tuan rumah yang partisan, sangat panas pada hari Selasa saat Kamboja mengakhiri kuarter pertama dengan keunggulan 22-21.
Namun, para pendukung Filipina yang kalah jumlah membuat diri mereka didengar saat tim mereka berjuang untuk unggul 44-33 di babak pertama, berkat 15 poin dari Brownlee.
Tim tamu kemudian menahan Kamboja sepanjang kuarter ketiga dan keempat.
Savaya hadir dengan penuh semangat di pinggir lapangan, pelatih berdarah Lebanon-Armenia ini membuat para penonton tuan rumah bersemangat. Ia bahkan menari setelah timnya melakukan tembakan tiga angka yang bagus.
Namun para penggemar Filipina dengan gembira membalas gerakan “malam malam” yang terkenal saat waktu terus berjalan dan kemenangan mereka tidak dapat dihindari. Savaya menyambutnya dengan tawa yang pasrah.
Reyes mengatakan bahwa ia merasakan “kebahagiaan” pada saat bel akhir berbunyi. “Rasanya sangat melegakan.”
“Sangat bahagia untuk rakyat Filipina,” tambahnya.
Thailand mengalahkan Indonesia 83-69 pada pertandingan perebutan medali perunggu, berkat 21 poin dari Martin Breunig.
Kamboja telah menjuarai cabang bola basket 3×3 putra, mengalahkan Filipina di final lebih dari sepekan lalu.
Sumber : CNA/SL