Filipina Bergegas Hindari Bencana Lingkungan Akibat Tumpahan Minyak

Filipina Bergegas Hindari Bencana Lingkungan
Filipina Bergegas Hindari Bencana Lingkungan

Limay, Filipina| EGINDO.co – Penjaga Pantai Filipina pada hari Jumat (26 Juli) bergegas untuk menurunkan 1,4 juta liter bahan bakar minyak industri dari kapal tanker yang tenggelam dan mencegah “bencana lingkungan” di Teluk Manila.

Seorang awak kapal tewas ketika MT Terra Nova tenggelam di laut lepas hampir 7 km dari kotamadya Limay pada Kamis dini hari setelah berangkat ke kota pusat Iloilo.

Tumpahan minyak yang membentang beberapa kilometer terdeteksi di jalur air, yang menjadi mata pencaharian ribuan nelayan dan operator pariwisata.

Juru bicara penjaga pantai Laksamana Muda Armando Balilo mengatakan pada hari Jumat bahwa tumpahan itu “minimal” dan tampaknya itu adalah bahan bakar diesel yang digunakan untuk menggerakkan kapal tanker dan bukan kargo bahan bakar minyak industri.

“Tidak ada minyak yang bocor dari tangki itu sendiri, jadi kami berpacu dengan waktu untuk menyedot minyak sehingga kami dapat menghindari bencana lingkungan,” kata Balilo.

Baca Juga :  BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Penjaga pantai telah menetapkan target tujuh hari untuk membongkar muatan dan mencegah apa yang diperingatkan Balilo akan menjadi tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Filipina jika tumpahan itu bocor.

Jurnalis AFP di Pelabuhan Limay di provinsi Bataan menyaksikan personel penjaga pantai memuat bahan pendispersi minyak dan skimmer penghisap ke sebuah kapal untuk digunakan mengatasi tumpahan minyak.

Balilo mengatakan boom penanggulangan tumpahan minyak juga telah dikerahkan sebagai persiapan “untuk skenario terburuk” kebocoran bahan bakar minyak industri sebelum dapat dibongkar.

Setelah cuaca membaik, penyelam penjaga pantai akan memeriksa posisi kapal tanker tersebut sehingga “operasi penyedotan” dapat dimulai, katanya.

Penjaga pantai bertemu dengan perwakilan pemilik MT Terra Nova dan perusahaan penyelamat yang dikontrak pada hari Jumat untuk membahas jadwal.

Baca Juga :  Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Penyimpanan dan Pengangkutan Karbon

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini, tetapi kita tidak boleh berpuas diri,” kata Balilo.

Digenang Gelombang

Insiden itu terjadi saat hujan lebat yang dipicu oleh Topan Gaemi dan musim hujan musiman melanda Manila dan wilayah sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

Setelah berangkat Rabu malam, kapten memutuskan untuk membatalkan perjalanan ke Iloilo karena laut yang ganas.

Balilo mengatakan para penyelidik berusaha untuk memverifikasi kesaksian dari awak kapal bahwa kapal itu rusak saat mencoba untuk kembali dan harus ditarik oleh kapal lain.

Entah bagaimana tali penariknya terputus dan MT Terra Nova “kehilangan kendali” di tengah gelombang besar dan tenggelam, katanya.

“Kita akan lihat apakah ada protokol yang dilanggar atau apakah ada kelalaian dalam pengambilan keputusan,” kata Balilo.

Enam belas dari 17 awak kapal berhasil diselamatkan.

Kelompok kampanye Greenpeace mengatakan pemilik MT Terra Nova harus “membayar tagihan” atas kerusakan lingkungan dan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak.

Baca Juga :  Kapal China Di Laut Lepas Mengejar Kapal Filipina

Salah satu tumpahan minyak terburuk di Filipina terjadi pada bulan Februari 2023, ketika sebuah kapal tanker yang membawa 800.000 liter bahan bakar minyak industri tenggelam di lepas pantai pulau tengah Mindoro.

Bahan bakar solar dan minyak kental dari kapal itu mencemari perairan dan pantai di sepanjang pantai provinsi Oriental Mindoro, menghancurkan industri perikanan dan pariwisata.

Minyak tersebut tersebar di ratusan kilometer perairan yang terkenal memiliki beberapa kehidupan laut paling beragam di dunia.

Sebuah kapal tanker tenggelam di lepas pantai pulau tengah Guimaras pada tahun 2006, menumpahkan puluhan ribu galon minyak yang menghancurkan cagar laut, merusak daerah penangkapan ikan setempat, dan menutupi hamparan garis pantai dengan lumpur hitam.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top