Manila | EGINDO.co – Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Australia memulai latihan militer gabungan pertama mereka pada hari Rabu (7 Agustus) di Laut Cina Selatan untuk meningkatkan interoperabilitas di antara pasukan mereka, kata militer keempat negara tersebut.
Latihan dua hari tersebut, yang akan melibatkan unit angkatan laut dan angkatan udara, merupakan yang pertama di antara keempat negara, dan mengikuti latihan gabungan pertama Filipina-Jepang di Laut Cina Selatan yang disengketakan minggu lalu.
Amerika Serikat, sekutu perjanjian Filipina, telah mengadakan latihan serupa dengan negara-negara lain di jalur air yang disengketakan tersebut, setelah melakukan latihan dengan Manila dan Jepang pada bulan Juni.
Keempat negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menjunjung tinggi hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan, seraya menambahkan bahwa unit angkatan laut dan angkatan udara akan beroperasi bersama di zona ekonomi eksklusif Manila sejauh 200 mil laut untuk meningkatkan kerja sama dan interoperabilitas.
“Kami bersatu untuk mengatasi tantangan maritim bersama dan menggarisbawahi dedikasi bersama kami untuk menegakkan hukum internasional dan tatanan berbasis aturan,” bunyi pernyataan tersebut.
Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya, jalur perdagangan tahunan senilai sekitar US$3 triliun, meskipun ada klaim yang saling bertentangan dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Manila dan Beijing telah berulang kali bentrok di Laut Cina Selatan, saling menuduh melakukan perilaku agresif yang melibatkan kapal mereka dan merusak lingkungan laut.
Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag mengatakan klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum, sebuah keputusan yang ditolak Beijing.
Kedutaan besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang latihan keempat negara tersebut.
Sumber : CNA/SL