FIFA Tawarkan Bantuan Perbaiki Masalah Sepak Bola Negara

Jauhkan Kerusuhan dari Sepakbola
Jauhkan Kerusuhan dari Sepakbola

Jakarta | EGINDO.co – Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Rabu (5 Oktober) bahwa badan sepak bola dunia FIFA telah menawarkan untuk membantu negaranya untuk mengatasi masalah sepak bola, setelah berbicara dengan kepala FIFA Gianni Infantino atas penyerbuan stadion yang mematikan.

Dalam salah satu bencana sepak bola terburuk di dunia, ratusan penggemar hancur ketika mereka mencoba melarikan diri dari stadion yang penuh sesak di wilayah Jawa Timur Indonesia pada hari Sabtu, setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung yang gelisah dari pihak yang kalah Arema FC, yang telah membanjiri lapangan.

Pihak berwenang mengatakan setidaknya 131 orang tewas, di antaranya 33 anak di bawah umur.

Baca Juga :  Rybakina Jadi Favorit Jelang Semifinal Putri Wimbledon

Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan telah memerintahkan audit penuh terhadap stadion di seluruh tanah air untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol keselamatan dan keamanan.

Dia mengatakan dia telah berbicara melalui telepon pada hari Senin dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, yang menawarkan dukungannya.

“Katanya kalau dibutuhkan, FIFA bisa membantu membenahi manajemen sepak bola Indonesia,” ujarnya merujuk pada Infantino.

Sepak bola sangat populer di negara berpenduduk 270 juta orang, di mana olahraga ini memiliki banyak masalah, mulai dari hooliganisme dan pengawasan ketat hingga salah urus acara.

Ditanya sebelumnya tentang kemungkinan sanksi FIFA atas bencana tersebut, Jokowi mengatakan itu adalah urusan FIFA untuk memutuskan.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Akan Kembali Kunjungi IKN, Boyong Investor

FIFA, yang menyebut insiden itu “tragedi di luar pemahaman” telah meminta federasi sepak bola Indonesia untuk laporan lengkap.

Indonesia telah membentuk tim pencari fakta yang terdiri dari pakar sepak bola, akademisi, dan pejabat kementerian dengan harapan dapat mengungkap pelakunya, dan polisi saat ini sedang menyelidiki lusinan petugasnya atas dugaan pelanggaran etika, dengan menskors sembilan di antaranya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top