Fed AS Memuji Kemajuan Lawan Inflasi Yang Sangat Baik

Gubernur FED Christopher Waller
Gubernur FED Christopher Waller

Washington | EGINDO.co – Perjuangan Federal Reserve AS melawan inflasi tampaknya menuju ke arah yang benar, sementara perekonomian AS tetap tangguh, kata seorang pejabat senior Fed pada Rabu (11 Oktober).

The Fed telah secara agresif menaikkan suku bunga selama 18 bulan terakhir ke level tertinggi dalam 22 tahun untuk menurunkan inflasi ke target jangka panjang sebesar dua persen.

Inflasi di tingkat konsumen telah melambat tajam sejak mencapai puncaknya pada musim panas lalu namun tetap tinggi, sementara perekonomian terus menunjukkan tanda-tanda ketahanan.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami akhirnya mendapatkan data inflasi yang sangat bagus yang kami inginkan,” kata Gubernur Fed Christopher Waller pada konferensi di Utah.

Baca Juga :  Kemajuan Bank Sentral AS Melawan Inflasi Tidak Terjamin

“Jika hal ini terus berlanjut, kami akan kembali ke target kami,” tambah Waller, yang merupakan anggota komite penetapan suku bunga The Fed.

Dalam beberapa bulan terakhir, The Fed telah memperlambat laju kenaikan suku bunganya dalam upaya menurunkan inflasi tanpa menyeret AS ke dalam resesi – suatu prestasi yang dikenal sebagai soft landing.

Waller mengatakan pada konferensi di Utah bahwa gambaran ekonomi yang mendasarinya masih kuat.

“Perekonomian benar-benar berkembang pesat, pertumbuhan PDB mungkin mencapai lebih dari empat persen pada kuartal ketiga setelah sekitar dua persen pada empat kuartal terakhir,” katanya.

“Jadi kita berada dalam posisi di mana kita mengawasi dan melihat apa yang terjadi pada suku bunga.”

Baca Juga :  Minyak Naik Setelah FED Naikkan Suku Bunga,Dolar Melemahkan

Sebelumnya pada hari Rabu, Gubernur Fed Michelle Bowman, yang juga duduk di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan suku bunga, mengambil pandangan yang lebih hawkish mengenai kemungkinan jalur kebijakan suku bunga di masa depan.

Meskipun “belanja dalam negeri terus berlanjut dengan kecepatan yang tinggi, dan pasar tenaga kerja tetap ketat,” inflasi masih terlalu tinggi, katanya pada sebuah konferensi di Maroko, menurut pernyataan yang telah disiapkan.

“Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan suku bunga mungkin perlu dinaikkan lebih lanjut dan tetap membatasi selama beberapa waktu untuk mengembalikan inflasi ke tujuan FOMC,” katanya.

Pedagang berjangka saat ini memperkirakan kemungkinan lebih dari 90 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya tidak berubah pada bulan depan, menurut data dari CME FedWatch.

Baca Juga :  Shanghai Menuju Pelonggaran, Beberapa Penduduk Keluar Rumah

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top