FBI Selidiki Serangan Siber di Oracle

FBI selidiki Serangan Siber
FBI selidiki Serangan Siber

Washington | EGINDO.co – Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki serangan siber di Oracle yang menyebabkan pencurian data pasien, Bloomberg News melaporkan pada hari Jumat, mengutip seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Awal bulan ini, Oracle memberi tahu beberapa pelanggan layanan kesehatan bahwa beberapa saat setelah 22 Januari, peretas mengakses servernya dan menyalin data pasien ke lokasi luar, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa peretasan itu ditujukan untuk memeras beberapa penyedia layanan medis di Amerika Serikat.

FBI menolak berkomentar. Oracle tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Laporan itu mengatakan tidak jelas berapa banyak catatan pasien yang dilanggar dan penyedia layanan kesehatan mana yang menjadi sasaran.

Baca Juga :  Jerman Peringatkan Konsekuensi Atas Dugaan Serangan Siber Rusia

Oracle yang berbasis di Austin, Texas mengakuisisi perusahaan TI layanan kesehatan AS Cerner Corp seharga $28 miliar pada tahun 2022, yang memperkuat keterlibatan perusahaan dalam sektor rekam medis elektronik dan kemungkinan meningkatkan jumlah klien layanan kesehatan di platform cloud-nya.

Pembelian tersebut disertai dengan kontrak senilai $16 miliar dengan Departemen Urusan Veteran AS, yang telah mengalami pemadaman yang dipublikasikan secara luas dan pengawasan ketat dari anggota parlemen, menurut laporan tersebut.

Perusahaan tersebut memberi tahu pelanggan bahwa para peretas mengakses server Cerner yang lebih lama, mengambil data yang belum dipindahkan ke layanan penyimpanan cloud Oracle, kata laporan tersebut.

Oracle mengatakan bahwa mereka menyadari pelanggaran tersebut sekitar tanggal 20 Februari, menurut laporan tersebut.

Baca Juga :  Pemburu Properti Asia Mendorong Harga Real Estat Di Inggris

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top