San Diego | EGINDO.co – Seorang kontraktor pertahanan Malaysia yang dijuluki “Fat Leonard” yang mengatur salah satu skandal suap terbesar dalam sejarah militer AS telah ditangkap di Venezuela setelah melarikan diri sebelum hukumannya, kata pihak berwenang, Rabu (21 September).
Perburuan internasional untuk Leonard Glenn Francis berakhir dengan penangkapannya oleh pihak berwenang Venezuela pada Selasa pagi di bandara Caracas ketika dia hendak naik pesawat ke negara lain, kata US Marshals Service.
Penangkapan itu terjadi pada malam hukuman yang dijadwalkan di pengadilan federal di California untuk skema suap yang berlangsung lebih dari satu dekade dan melibatkan puluhan perwira Angkatan Laut AS.
Tidak ada kata segera kapan dia akan diekstradisi ke Amerika Serikat.
Francis berada di bawah tahanan rumah di San Diego ketika dia memotong gelang pergelangan kaki GPS-nya dan melarikan diri pada 4 September. Sepuluh agen AS mencari Francis dan pihak berwenang mengeluarkan hadiah US$40.000 untuk penangkapannya.
Pihak berwenang AS juga mengeluarkan red notice, yang meminta penegak hukum di seluruh dunia untuk sementara menangkap seseorang dengan kemungkinan ekstradisi. Malaysia dan Singapura sama-sama memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat.
Francis mengaku bersalah pada tahun 2015 karena menawarkan layanan prostitusi, hotel mewah, cerutu, makanan gourmet, dan suap lebih dari US$500.000 kepada pejabat Angkatan Laut dan lainnya untuk membantu perusahaan servis kapalnya yang berbasis di Singapura, Glenn Defense Marine Asia atau GDMA. Jaksa mengatakan perusahaan itu membebankan biaya berlebihan kepada Angkatan Laut setidaknya 35 juta dolar AS untuk melayani kapal, banyak di antaranya diarahkan ke pelabuhan yang dia kendalikan di Pasifik.
Francis telah diizinkan untuk tetap berada di sel tahanan untuk menerima perawatan medis sementara dia bekerja sama dengan penuntut. Dengan bantuannya, jaksa mengamankan 33 dari 34 terdakwa, termasuk lebih dari dua lusin perwira Angkatan Laut.
Sumber : CNA/SL