F1 Adalah Olahraga Ekstrem Dan Harus Tetap Demikian

Lewis Hamilton - Mercedes
Lewis Hamilton - Mercedes

Austin | EGINDO.co – Formula Satu adalah olahraga ekstrem dan harus tetap demikian, kata juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton menanggapi kekhawatiran tentang keselamatan pembalap setelah Grand Prix Qatar yang melelahkan bulan ini.

Pembalap Mercedes berusia 38 tahun itu mengatakan kepada wartawan menjelang Grand Prix AS bahwa balapan tidak boleh berlangsung “terlalu lunak”.

Hamilton tersingkir dari balapan di Lusail setelah tabrakan tikungan pertama dengan rekan setimnya George Russell, yang menyelesaikan balapan dan mengatakan itu telah melampaui batas yang dapat diterima.

“Saya tidak merasakan sakit yang dirasakan para pembalap, namun saya sudah lama berada di sini dan (sekarang dihentikan) Malaysia jauh lebih panas dibandingkan balapan itu dan saya tahu bagaimana rasanya kehilangan empat kilogram atau lebih dalam satu balapan. perlombaan dan hampir tidak bisa berdiri, “kata pembalap Inggris itu.

Baca Juga :  Piala Dunia Qatar Tampak Sebagai Penghasil Uang Bagi Dubai

“Tetapi perasaan saya terhadapnya adalah ini adalah olahraga ekstrem. Tidak ada pelari maraton yang pingsan setelah maraton dan mengatakan bahwa Anda harus mempersingkatnya.”

“Ini adalah olahraga ekstrem dan kami dibayar sangat tinggi atas apa yang kami lakukan.”

Hamilton mengatakan perspektifnya adalah ketika dia merasa tidak enak badan setelah menyelesaikan balapan, dia melihatnya sebagai pesan untuk berlatih lebih keras.

“Saya pribadi tidak ingin mereka mempersingkat balapan dan mempermudah kami,” tambahnya.

“Saya ingin yang ekstrem, saya ingin merasakan perbedaannya, saya ingin merasakan sakit di tubuh saya… kita harus hati-hati dalam bergerak mengikuti perubahan… ini seperti ‘jangan sampai terlalu lembut’.”

“Kita seharusnya menjadi atlet elit. Untuk menjadi atlet elit, Anda harus berusaha sekuat tenaga hingga batasnya.”

Baca Juga :  Verstappen Dapat Melaju Lebih Jauh Dari Hamilton Di Brasil

Beberapa dari mereka yang berlomba dalam cuaca panas pada 8 Oktober berakhir di ambang pingsan, muntah-muntah dan dehidrasi parah setelah bendera kotak-kotak dikibarkan, sementara pembalap rookie Williams Logan Sargeant merasa terlalu sakit untuk melanjutkan dan berhenti.

FIA yang mengatur kemudian mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari situasi tersebut “untuk memberikan rekomendasi mengenai situasi kondisi cuaca ekstrem di masa depan.”

Lance Stroll dari Aston Martin, yang mengatakan dia hampir pingsan saat balapan, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa dia memerlukan “beberapa hari yang baik” untuk merasa 100 persen lagi.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top