Hong Kong | EGINDO.co – Pengembang yang sedang mengalami kesulitan, China Evergrande Group, berencana untuk mempublikasikan sebuah lembar perjanjian restrukturisasi utang luar negeri pada hari Rabu, dengan tujuan untuk menandatangani sebuah perjanjian dengan para kreditur pada akhir bulan, demikian disampaikan kepada sebuah pengadilan di Hong Kong.
Seorang perwakilan dari kelompok pemegang obligasi luar negeri utama mengatakan setelah sidang pengadilan bahwa mereka telah menyetujui persyaratan restrukturisasi yang diusulkan Evergrande, sebuah langkah penting yang membuka jalan bagi pengembang untuk merestrukturisasi utang luar negeri sebesar $ 22,7 miliar.
Dengan kewajiban lebih dari $300 miliar, termasuk utang luar negeri, Evergrande memulai salah satu proses restrukturisasi utang terbesar di China awal tahun lalu.
Pada rapat hari Senin, perusahaan mengatakan bahwa mereka berharap kesepakatan akan ditandatangani oleh para kreditur umum pada akhir Maret. Restrukturisasi ini akan berlaku mulai 1 Oktober.
Saat Evergrande mencari persetujuan dari para kreditur umum untuk restrukturisasi, pengadilan menetapkan tanggal 31 Juli untuk sidang berikutnya dari petisi pembubaran.
Pernah menjadi pengembang terlaris di China, Evergrande telah menjadi pusat dari krisis utang properti di mana beberapa pengembang gagal membayar kewajiban utang luar negeri selama beberapa tahun terakhir, sehingga memaksa banyak pihak untuk melakukan pembicaraan restrukturisasi utang.
Evergrande telah mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan pemegang obligasi luar negeri utama dengan persyaratan termasuk menukar sebagian utangnya menjadi ekuitas di dua unit yang terdaftar di Hong Kong, sumber mengatakan kepada Reuters.
Dua unit tersebut adalah Evergrande Property Services Group dan Evergrande New Energy Vehicle Group.
Dalam sidang pengadilan November lalu, Evergrande mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk memenangkan persetujuan kreditur atas proposal restrukturisasi utangnya pada akhir Februari.
Sumber : CNA/SL