Kigali | EGINDO.co – Remco Evenepoel baru saja melewati garis finis sebelum menyatakan akan berusaha mempertahankan gelar juara dunia time trial-nya tahun depan dan sekaligus mengukir sejarah.
Pesepeda Belgia berusia 25 tahun itu memastikan hat-trick gelar juara dunia dengan kemenangan dominan dalam time trial individu hari Minggu, melesat di antara para pelari untuk menang dengan selisih lebih dari satu menit di jalanan ibu kota Rwanda.
Ia bergabung dengan Michael Rogers (2003-05) dari Australia dan Tony Martin (2011-13) dari Jerman sebagai pesepeda yang sebelumnya telah meraih tiga gelar juara dunia berturut-turut.
“Daftar pesepeda yang saya ikuti terdiri dari dua orang yang cukup impresif, yaitu Tony dan Michael, jadi ini merupakan langkah besar bagi saya untuk naik ke sana dan, ya, saya rasa tahun depan saya harus meraihnya lagi, karena saya ingin menjadi yang pertama meraih empat gelar juara dunia berturut-turut,” kata Evenepoel.
Ia diperkirakan akan bersaing ketat dengan pemenang Tour de France, Tadej Pogacar, yang telah mengincar kemenangan di time trial hari Minggu dan balap jalan raya putra akhir pekan depan.
Namun, Pogacar bukan tandingan Evenepoel, yang menyusulnya dua kilometer menjelang akhir di lintasan berbatu Cote de Kimihurura. Ia sudah unggul 45 detik atas pebalap Slovenia itu pada uji waktu pertama setelah 10,6 km, dan pada uji waktu ketiga, setelah 31,6 km, keunggulannya telah melebar menjadi hampir 90 detik karena ambisi Pogacar memudar.
Ketika ditanya apa yang terlintas di benaknya saat mengincar Pogacar, Evenepoel berkata: “Saya rasa di hari seperti ini, siapa pun lawannya, saya hanya ingin berusaha sekuat tenaga sejak tanjakan pertama, lalu berusaha memulihkan diri sebaik mungkin saat turunan, dan tentu saja, di jalan berbatu, ketika saya melihat saya semakin dekat dengan cepat, saya tahu saya harus terus melaju.”
Kemenangan ini juga memberikan penebusan setelah tahun yang berat bagi Evenepoel, yang mengikuti Tour de France dengan cedera akibat kecelakaan dan mengundurkan diri di etape ke-14 di pegunungan, menggambarkannya sebagai salah satu momen “paling sulit dan paling rentan” dalam kariernya.
Kejuaraan dunia tahun depan akan digelar di Montreal.
Sumber : CNA/SL