Emiten Kertas Sinarmas (TKIM) Dengan Kinerja Keuangan Kini

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

Jakarta | EGINDO.co – Emiten kertas milik Grup Sinarmas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) dengan kinerja keuangan kini. TKIM membukukan penurunan kinerja keuangan per September 2023.

TKIM emiten kertas merupakan anak usaha INKP mengalami penurunan kinerja keuangan pada sembilan bulan 2023, TKIM mencatatkan pendapatan sebesar US$812,63 juta atau setara Rp12,58 triliun. Pendapatan itu terkoreksi 8,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$885,38 juta.  Sedangkan beban pokok penjualan tercatat sebesar US$712,64 juta atau setara Rp11,03 triliun. Bila dibandingkan beban tersebut turun 4,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$744,56 juta.

Emiten kertas Sinarmas TKIM dengan kinerja keuangan kini, para analis menilai optimistis terhadap prospek kinerja TKIM pada sisa bulan tahun 2023. Optimis pada Kuartal IV tahun 2023 akan bangkit.

Baca Juga :  Gelar Festival Kebudayaan Jepang, Deltamas Matsuri 2023

Hal itu didukung dengan jumlah supply pulp masih lebih tinggi dibandingkan konsumsi pulp dunia. Akan ada kenaikan tingkat rata-rata operating rate meningkat dari 90% menjadi 91% pada tahun tahun mendatang.

Bila dari sisi harga pulp dunia kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sebelumnya turun pada level terendah yaitu di CNY 4.782/ton pada Juni 2023 lalu yang mana disebabkan oleh tingginya oversupply terutama di wilayah Amerika Utara dan Eropa.

Para analis menilai ada potensi penguatan kinerja fundamental TKIM, pasalnya ada faktor geopolitik yang terjadi yang berkaitan dengan eskalasi konflik bersenjata. Kemudian ada perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Hal tersebut berpengaruh terhadap permintaan produk pulp and paper.

Baca Juga :  Anak Usaha APP Sinarmas, Bangun Cold Storage Premium Pluit

Terlihat China pengimpor produk pulp and paper menunjukkan perlambatan ekonomi terlihat dari indeks manufaktur yang terkontraksi. Hal itu terlihat dari data Biro Statistik Nasional China, Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur menurun menjadi 49,5 pada Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan sebelumnya.

Dimana data tersebut lebih rendah dari perkiraan ekonom yang sebesar 50,2.   Kemudian Indeks non-manufaktur yang mengukur aktivitas di sektor konstruksi dan jasa turun menjadi 50,6 dari yang sebelumnya sebesar 51,7.

Sementara itu untuk selisih kurs, TKIM membukukan kerugian sebesar US$5,37 juta padahal periode tahun lalu TKIM mampu meraup keuntungan sebesar US$41,34 juta. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$134,08 juta atau setara Rp2,07 triliun. Laba itu anjlok 61,15% dibandingkan periode kuartal III/2022 sebesar US$345,18 juta.@

Baca Juga :  Kebakaran Menara K-LINK, Terlihat Api Lahap Lantai 7 Gedung

Bs/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top