Emiten Batu Bara Grup Sinarmas Golden Energy Mines Raih Kredit Rp900 Miliar dari BMRI

Anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meraih pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk
Anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meraih pinjaman dari BMRI

Jakarta | EGINDO.com – Emiten tambang batu bara yang merupakan bagian dari Sinarmas Group, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp900 miliar. Adapun pinjaman yang diperoleh tersebut melalui anak usaha GEMS, rencananya dipakai untuk ekspansi bisnis.

Corporate Secretary GEMS Sudin mengatakan, Bank Mandiri memberikan pinjaman sebesar Rp900 miliar kepada PT Borneo Indobara yang merupakan anak perusahaan tidak langsung GEMS. “Bank Mandiri dan Borneo Indobara telah menandatangani akta perjanjian kredit term loan dengan limit pinjaman Rp900 miliar pada 10 Desember 2025,” katanya dalam keterangan resmi pada Rabu (10/12/2025) yang dilansir EGINDO.com pada Kamis (11/12/2025).

Dikatakan Sudin menambahkan, fasilitas pinjaman tersebut diberikan Bank Mandiri dengan jangka waktu 5-7 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit term loan. Sedangkan tujuan pemberian fasilitas pinjaman untuk memenuhi cashflow gap dalam rangka pengambangan usaha serta kebutuhan umum perusahaan dan grup perusahaan.

Dijelaskan Sudin, Manajemen GEMS meyakini, pinjaman yang diterima perseroan akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan, serta mendukung pertumbuhan operasional Borneo Indobara dan Golden Energy Mines. Fasilitas pinjaman juga akan berdampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan.

Golden Energy Mines (GEMS) erupakan pelaku terkemuka di industri pertambangan batu bara yang bergerak dalam eksplorasi, penambangan, dan perdagangan produk batu bara.
Saat ini, perseroan memiliki lima tambang dengan total area seluas 66.204 hektare (ha), dan cadangan batu bara mencapai 900 juta ton.

Kelima tambang tersebut adalah Kim Blok (PT Kuansing Inti Makmur) di Bungo, Jambi seluas 2.610 ha; TKS (PT Trisula Kencana Sakti) di Barito Utara & Barito Timur, Kalimantan Tengah, seluas 11.445 ha; EMS Group (PT Wahana Rimba Lestari & Berkat Satria Abadi) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, dan Dhamasraya, Sumatra Barat dengan total luas 4.739 ha; BSL (PT Barasentosa Lestari) di Musi Rawas Utara & Musi Banyuasin, Sumatra Selatan seluas 23.300 ha; serta BIB (PT Borneo Indobara) di Tanah Bambu, Kalimantan Selatan seluas 24.100 ha.

Sepanjang sembilan bulan 2025 (9M25), perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,74 miliar atau turun 13,65% dibanding periode sama tahun lalu ( year on year/ yoy) yang mencapai US$2,01 miliar (9M24). Penurunan tersebut, terutama disebabkan berkurangnya penjualan batu bara di pasar ekspor dari US$1,24 miliar menjadi US$623,55 juta. Sementara dari pasar domestik, penjualan batu bara justru naik dari US$675,98 juta menjadi US$1,11 miliar.

Di tengah koreksi pendapatan usaha, beban pokok penjualan perseroan justru membengkak dari US$1,16 miliar pada 9M24 menjadi US$1,17 miliar. Dampaknya, laba kotor perseroan turun dari US$854,45 juta menjadi US$565,36 juta. Laba usaha juga ambles hampir setengahnya dari US$533,74 juta pada 9M24 menjadi US$262,36 juta di 9M25. Kondisi tersebut turut menekan perolehan laba periode berjalan yang teratribusikan pada pemilik entitas induk dari US$397,39 juta menjadi US$199,32 juta.@

Bs/fd/timEGINDO.com

Scroll to Top