Jakarta|EGINDO.co Emas perhiasan hadir dalam dua varian utama yaitu emas putih dan emas kuning. Kedua jenis ini dapat memiliki kadar karat yang sama (misalnya 24K, 18K, atau 14K), namun perbedaan dalam campuran logam, proses finishing, serta tren pasar membuat harganya kadang berbeda signifikan.
Komposisi dan Proses Produksi
Emas kuning biasanya dibuat dari emas murni yang dicampur dengan logam seperti tembaga dan perak. Warna kuningnya muncul secara natural akibat campuran tersebut.
Sebaliknya, emas putih mengandung emas murni yang dicampur logam putih seperti palladium, nikel, atau perak. Setelah itu, lapisan rhodium sering digunakan untuk memberikan kilau putih yang lebih cerah.
Faktor yang Menyebabkan Harga Emas Putih Bisa Lebih Tinggi
-
Biaya pelapisan (finishing)
Emas putih hampir selalu membutuhkan proses pelapisan rhodium agar tampilannya lebih cerah dan putih. Proses ini menambah biaya produksi, dan pelapisannya perlu diperbarui seiring waktu. -
Logam campuran yang lebih mahal
Campuran logam putih seperti palladium atau penggunaan rhodium sebagai lapisan tambahan biasanya lebih mahal dibandingkan logam seperti tembaga atau seng yang biasa digunakan dalam emas kuning. -
Permintaan pasar dan gaya
Emas putih sering dianggap lebih “modern” dan elegan, sehingga banyak konsumen—terutama generasi muda—memilih emas putih untuk perhiasan. Permintaan yang lebih tinggi ini dapat memicu harga menjadi lebih tinggi. -
Ketahanan dan perawatan
Meski emas kuning memiliki daya tahan yang baik, emas putih dengan campuran logam keras dan pelapisan rhodium bisa memberikan perlindungan ekstra terhadap goresan. Namun pelapisan tersebut dapat aus dan biasanya memerlukan perawatan tambahan.
Kapan Emas Putih Tidak Selalu Lebih Mahal
Meski banyak faktor yang dapat menjadikan emas putih lebih mahal, bukan berarti emas putih selalu lebih bernilai tinggi. Beberapa kondisi di mana emas kuning bisa setara atau malah lebih murah:
-
Jika kadar karat, berat, dan merek sama, perbedaan harga antara emas putih dan emas kuning bisa minimal.
-
Nilai tukar logam mulia seperti rhodium atau palladium dapat berubah-ubah, sehingga biaya tambahan pada emas putih juga bisa mempengaruhi fluktuasi harga.
-
Perhiasan emas putih memerlukan pelapisan ulang; bila tidak dirawat, lapisan dapat memudar, sehingga nilai estetika dan harga jual kembali bisa turun lebih cepat dibandingkan emas kuning.
Emas putih seringkali dihargai lebih tinggi dibanding emas kuning karena proses finishing dan komposisi logam tambahannya. Namun demikian, harga akhir tetap sangat dipengaruhi oleh karat, berat per gram, merek/brand, dan situasi pasar global – termasuk harga logam pendukungnya. Bagi pemilik atau calon pembeli perhiasan, pemahaman tentang semua faktor ini sangat penting agar memperoleh keputusan yang sesuai antara estetika, durabilitas, dan daya investasi.
Sumber: Bisnis.com/Sn