Jakarta|EGINDO.co Pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025, harga emas di pasar spot berhenti merosot dan berbalik naik tipis 0,1%, menyentuh level US$ 3.346,16 per troy ounce. Lonjakan ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa emas bebas dari tarif impor ke AS.
Pada pukul 05.43 WIB, harga emas masih berada di zona hijau meski sedikit di bawah harga pembukaan, diperdagangkan pada harga US$ 3.343,87 per troy ounce—menguat tipis sebesar 0,04%. Aksi ini menenangkan pasar yang sempat diwarnai gejolak akibat rumor kebijakan baru dari Bea Cukai AS.
Melaporkan bahwa pernyataan Trump yang menyebut, “Emas tidak akan dikenai tarif!”, berhasil meredam kekhawatiran dan memulihkan stabilitas pasar global. Isu ini sebelumnya mencuat setelah keputusan Bea Cukai AS yang mengindikasikan kemungkinan pengenaan tarif impor khusus atas emas batangan, terutama dari Swiss.
Sementara itu, menurut Warta Ekonomi, pernyataan tersebut memang menyudahi ketidakpastian di pasar emas. Namun demikian, pelaku pasar kini beralih menanti data inflasi konsumen dan produsen Amerika Serikat yang akan segera dirilis—angka tersebut dinilai krusial dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan, dan berpotensi memberi dampak baru bagi harga emas.
Ringkasan Kronologi dan Prospek
Waktu (WIB) | Harga & Pergerakan |
---|---|
05.43 | US$ 3.343,87 (+0,04%) – masih turun dari pembukaan |
07.20 | US$ 3.352,15 (+0,29%) – mulai naik signifikan |
Sekitar akhir pagi | US$ 3.346,16 (+0,1%) – rebound pasca klarifikasi tarif |
Penguatan ini menandai respons pasar terhadap ketidakpastian yang mulai mereda. Meskipun demikian, perhatian kini bergeser ke data makroekonomi AS. Kenaikan inflasi bisa memperlambat rencana pemangkasan suku bunga, yang selama ini menjadi salah satu faktor penopang harga emas.
Sumber: Bisnis.com/Sn