Ekspor Karet Sumut Anjlok, Permintaan Cina Menurun

Sarung Tangan Karet YTY Industry Holdings Sdn Bhd
Sarung Tangan Karet

Medan | EGINDO.co – Ekspor karet alam dari Sumatera Utara (Sumut) anjlok, permintaan China menurun. Terlihat dari pengapalan bulan Juni 2023 anjlok sebesar 11,71% MoM menjadi 25.724 ton dibandingkan Mei 2023.

Hal ini menurut Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah dalam siaran persnya yang dilansir EGINDO.co menyebutkan terjadi penurunan tajam dibandingkan dengan Juni 2022 dimana mengalami penurunan sebesar  29,97% dari 36,734 ton.

Dijelaskannya, anjloknya ekspor pada bulan Juni membuat kinerja ekspor karet Sumut pada semester-1 2023 semakin lemah bila dibandingkan semester-1 2022. Total volume ekspor semester-1 2023 sebesar 166.980 ton atau menurun 11,93% dari 189.605 ton pada semester-1 2022.

Penurunan volume ekspor secara global dipengaruhi kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China sehingga konsumsi karet masih lemah. disamping itu, kondisi pasokan bahan olah karet (BOKAR) pada semua sentra produksi karet semakin jauh berkurang.

Menurunnya permintaan China sangat berpengaruh karena merupakan 5 besar negara tujuan ekspor. China merupakan konsumen nomor satu dunia yang mengkonsumsi lebih 40% dari 15,12 juta ton dari total konsumsi karet alam pada 2022.

Diakui Edy, secara umum perdagangan pada berbagai bursa berjangka karet masih dalam kisaran sempit dan harga bertahan rendah, serta sentimen pasar yang umumnya lemah. Ada sebanyak 29 negara tujuan ekspor Juni 2023, sedangkan 5 negara tujuan utama adalah Jepang 33,53%; USA 17,97%; India 6,11%; Brazil 4,94%;  dan Canada 4,18%.

Faktor pengaruh lain dimana kondisi ekonomi dunia saat ini tidak baik sehingga ekspor pada pengapalan Juli diperkirakan tidak banyak perubahan dimana China sebagai konsumen nomor 1 dunia permintaannya masih melambat.@

Rel/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top