Ekonomi Sirkular Jadi Arus Utama Mitigasi Perubahan Iklim

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro berbicara dalam seminar virtual Inovasi Ekonomi Sirkular dan Produk Inovasi Biokonversi, Jakarta, Jumat (12/03/2021)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro berbicara dalam seminar virtual Inovasi Ekonomi Sirkular dan Produk Inovasi Biokonversi, Jakarta, Jumat (12/03/2021)

Jakarta | EGINDO.co     – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mendorong untuk menjadikan ekonomi sirkular menjadi arus utama pembangunan ekonomi Indonesia yang menempatkan prinsip berkelanjutan dan keseimbangan antara ekonomi, lingkungan dan sosial.

“Marilah kita jadikan ekonomi sirkular ini sebagai ‘mainstream’ (arus utama) dalam upaya kita untuk memitigasi perubahan iklim menjadikan Indonesia lebih bersih dan menciptakan keseimbangan antara ekonomi sosial dan ekologi,” kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam seminar virtual Inovasi Ekonomi Sirkular dan Produk Inovasi Biokonversi, Jakarta, Jumat.

Dalam ekonomi sirkular, yang ditekankan salah satunya pengelolaan atau pemanfaatan limbah untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti menjadi energi atau pupuk karena jika limbah didiamkan begitu saja maka hanya menjadi permasalahan yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.

Baca Juga :  KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Perubahan Iklim

Menristek Bambang menuturkan upaya untuk memitigasi perubahan iklim penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan, dan sejak awal Indonesia selalu berusaha menunjukkan komitmennya untuk terlibat lebih jauh dalam penanganan perubahan iklim tersebut.

Kepala BRIN menuturkan upaya mitigasi perubahan iklim harus tetap berjalan di tengah mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Tentunya harus mencari cara bagaimana agar upaya mitigasi tersebut bisa berlangsung tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi tentunya Indonesia dalam posisi yang tidak mudah untuk mengurangi atau mengorbankan pertumbuhan ekonomi ketika kita berupaya memitigasi perubahan iklim,” ujarnya Menristek.

Dia menuturkan harus mencari win-win solution di antara upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan komitmen global untuk membuat Indonesia mampu memitigasi perubahan iklim, dan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan terus mendorong inovasi. Salah satu inovasi tersebut adalah pengolahan sampah menjadi sumber energi dan pupuk hayati cair.

Baca Juga :  4 Ribu Lebih Barang Milik Negara Telah Diasuransikan

“Karena bagaimanapun baik di dalam pertumbuhan ekonomi maupun di dalam upaya memitigasi perubahan iklim ketika kita berusaha mencari ‘win-win solution’ mau tidak mau harus ada jalan keluar dan jalan keluar itu bisa diterjemahkan ke dalam inovasi,” tuturnya.

Upaya untuk mendorong inovasi berbasis teknologi itu juga akan sejalan dengan upaya untuk membebaskan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan pada 2045.@Ant/Sn

Bagikan :
Scroll to Top