Ekonomi Kreatif Berbasis Pertanian Unggul

Dr. Ir. H. Askif Pasaribu, MP
Dr. Ir. H. Askif Pasaribu, MP

Oleh: Dr. Ir. H. Askif Pasaribu, MP

(Praktisi Pendidikan dan Pertanian)

Pertanian adalah salah satu sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan penyediaan pangan nasional. Hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian. Selain itu pertanian menghasilkan input atau bahan baku bagi proses industrialisasi. Kenyataan itu menyebabkan pembangunan ekonomi Indonesia harus dilandaskan pada pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Pertanian juga dijadikan sebagai stabilitator dan pengaman perekenomian Indonesia. Sebagai contoh ketika terjadi krisis moneter terjadi pada tahun 1998 kita tahu bahwa sektor pertanian tidak terimbas banyak, bahkan menjadi andalan penopang ekonomi bangsa ketika itu. Baru2 ini ketika pandemic covid-19 melanda dunia hampir semua sendi2 ekonomi dan industri terdampak, salah satu sektor yaitu pertanian dan industri yang terkait pertanian bisa bertahan dan ditumbuh dibandingkan dengan sektor2 yang lain bahkan pertanian digunakan juga sebagai sektor untuk pemulihan ekonomi yang terlihat dari pertumbuhan produk domestik bruto yang meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) lapangan usaha pertanian atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 2.428,9 triliun sepanjang tahun 2022. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 12.4 % terhadap PDB nasional.

Ada dua kata kunci dalam pembahasan kita yaitu Pertanian dan Ekonomi kreatif.  Apa yang dimaksud dengan pertanian? Pertanian (Agriculture) is the art of cultivating various categories of crops including animal husbandry, forestry, fishery, and other related activities. Menurut Priyarsono dkk (2016) Pertanian mengandung konotasi bagian dari sejarah peradaban, sedangkan ekonomi kreatif berkonotasi modern futuristik.

Kemudian kata kunci yang kedua Ekonomi Kreatif, Apa itu Ekonomi Kreatif, pada tahun 2009 presiden membentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2009. Hal ini sebenarnya sudah diawali pada tahun 2008 dimana Departemen Perdagangan menerbitkan buku laporan studi yang berjudul Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2025 (Departemen Perdagangan, 2008).

Baca Juga :  Harga Emas Antam Naik Rp 1.000, Menjadi Rp932.000 per Gram
Wisuda Sarjana Angkatan XXI (STIE) Al Washliyah Sibolga/Tapteng di Gedung Serba Guna Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu 15 November 2023

Disebutkan bahwa peranan industri kreatif dalam perekonomian negara-negara maju semakin signifikan. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto berkisar antara 2.8% (Singapura) hingga 7.9% (Inggris). Pertumbuhan nilai kegiatan ekonomi kreatif juga sangat tinggi, misalnya di Australia mencapai 5.7% per tahun dan di Inggris mencapai 16.0% per tahun. Industri kreatif mampu menyerap tenaga kerja hingga 3.4% dari total angkatan kerja di Singapura dan 5.9% di Amerika Serikat.

Di Indonesia, jumlah perusahaan yang bergerak dalam industri kreatif mencapai 2.2 juta unit atau setara dengan 5.17% jumlah total perusahaan yang ada. Nilai ekspornya mencapai Rp 81.5 triliun atau setara dengan 9.13% nilai ekspor total Indonesia. Industri kreatif menciptakan kesempatan kerja bagi 5.4 juta pekerja atau 3 sekitar 5.8% total angkatan kerja di Indonesia. Secara rata-rata produktivitas pekerja di sektor ini Rp 19.5 juta per tahun yang berarti lebih tinggi daripada rata-rata produktivitas nasional yang mencapai Rp 18 juta per tahun (Departemen Perdagangan, 2008).

Nah sekarang kita lihat apa ekonomi kreatif yang berbasis pertanian. Setiawan (2012) menyebutkan contoh kegiatan ekonomi kreatif yang berbasis agribisnis seperti crop circle, hidrogel, melon dan semangka kotak, anggrek mungil dalam botol, museum pertanian  kota hijau, hidroponik, tanaman bonsai, agro wisata, di Indonesia kita kenal beberapa kegiatan ekonomi kreatif seperti misalnya tanaman hias, kerajinan rotan, kerajinan mendong, kerajinan bambu, kerajinan pandan, kerajinan akar wangi, kerajinan  eceng gondok, kuliner, kerajinan kelapa, kerajinan kayu, kerajinan hasil perairan, dan lain sebagainya. Dapat ditambahkan pula berbagai kegiatan pertanian yang berkaitan dengan wisata. Praktik-praktik budaya berbagai suku bangsa di Indonesia yang oleh dunia wisata dianggap eksotik – dan oleh karena itu punya daya tarik – umumnya berkaitan dengan dunia pertanian.

Bagaimana peranan ekonomi kreatif terhadap sektor pertanian?, ada satu kajian yang dilakukan oleh Wicaksono dkk, 1996. Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa berdasarkan analisis struktur permintaan, konsumsi, perdagangan, dan nilai tambah bruto, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Baca Juga :  Filipina Berlakukan Kembali Lockdown Covid-19 Di Manila

Nilai keterkaitan ke belakang sektor ekonomi kreatif yang lebih tinggi dibanding keterkaitan ke depan menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ekonomi kreatif mampu menarik sektor hulunya dengan baik, salah satunya sektor pertanian.

Nilai efek pengganda output dan pendapatan sektor ekonomi kreatif menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dapat meningkatkan output dan pendapatan rumah tangga seluruh sektor dengan baik.

Analisis dampak menunjukkan bahwa subsektor tanaman pangan mendapatkan dampak pembentukan output dan peningkatan pendapatan rumah tangga terbesar akibat peningkatan permintaan sektor ekonomi kreatif.

Apa tantangan yang dihadapi? Kebijakan untuk pembangunan pertanian selama ini masih terfokus pada aspek peningkatan kuantitas produksi. Penggunaan teknologi dan teknologi tidak dapat dinapikan. Yang kadang mengabaikan aspek keamanan lingkungan dengan penggunaan bahan kimia untuk program intensifikasi. Seharusnya juga pengembangan aspek-aspek kreatif yang lebih terkait dengan sisi kualitas produk. Karena peningkatan kualitas produk secara netto berpotensi meningkatkan nilai rupiah produk. Seperti permintaan akan pangan yang sehat dan berasal dari pertanian organik menjadi tren di negara maju.

Bahkan beberapa kegiatan ekonomi kreatif berbasis pertanian mengandalkan modal alam yang berkualitas lingkungan hidup prima. Seperti kegiatan ekonomi kreatif Agrowisata atau wisata berbasis pertanian. Sangat banyak contoh kegiatan agrowisata yang ada di Indonesia seperti wisata kebun salak di Sleman Yogyakarta, wisata perkebunan teh di puncak bogor.

Beberapa studi ekonomi dan sosiologi menyimpulkan adanya keterkaitan antara kegiatan ekonomi kreatif dengan peran individu, kewirausahaan, dan jejaring sosial (Acsa & Megyesi, 2009; Granovetter & Ferrary, 2009; Kawamura, 2006; Moeran, 2006). Dengan demikian, pengembangan kegiatan ekonomi kreatif, termasuk juga yang berbasis pertanian, sangat bergantung pada kualitas sumberdaya manusia. Di sinilah dibutuhkan kebijakan publik, khususnya bidang pendidikan, untuk menghasilkan sumberdaya manusia kreatif dan berkualitas tinggi. Sinergi antara lembaga pendidikan (khususnya perguruan tinggi) dengan komunitas kreatif dan masyarakat umum, sudah banyak tercatat sebagai kesuksesan dalam sejarah di berbagai tempat. Sebagai salah satu perguruan tinggi kami yakin STIE Alwashliyah bisa berperan untuk menghasilkan SDM yang kreatif tersebut yaitu kolaborasi dengan dunia industri kreatif, mengundang praktisi2 berbagi ilmu di kampus dsb. Sekarang kita dengar ada petani andalan, petani milenial.

Baca Juga :  Minyak Menguat, Ekspektasi Pasokan Ketat Dan Permintaan Naik

Dalam hal demikian peranan sektor publik (pemerintah) menjadi amat diperlukan. Sebagai contohnya adalah kampanye publik untuk menggalang dukungan masyarakat bagi perkembangan kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif. Contoh lain adalah pengembangan riset-riset dasar dan seni murni yang dapat diharapkan menjadi benih-benih kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif. Dalam hal ini tidak mungkin mengharapkan sektor swasta menjadi pelakunya dan oleh karena itu upaya-upaya tersebut perlu dilakukan oleh pemerintah.

Di Tapanuli tengah menurut data BPS tahun 2015 luas perkebunan rakyat yang hampir 44,903 ha, tanaman sayuran 1541 ha, pada sawah 30,231 ha, padi ladang 2164 ha banyak hal-hal yang bisa diadopsi untuk penengembagan ekonomi kreatif, seperti pembangunan agrowisata, kerajian2 dari bahan pertanian yang tentunya diperlukan perencanaan yang komprehensif.

Ringkasan:

Industri ekonomi kreatif yang berbasis pertanian berpotensi sangat tinggi menyumbang pada perekonomian nasional pada masa-masa yang akan datang.

Hambatan dalam ekenomi kreatif pertanian adalah: Arah kebijakan pertanian yang berpotensi memperburuk kualitas lingkungan hidup yang dapat mengancam industri kreatif khususnya yang berkaitan dengan agrowisata.

Rendahnya ketersediaan sumberdaya manusia yang kreatif dan berkualitas tinggi di sektor pertanian.

Belum efektifnya kebijakan publik yang mampu mendorong tumbuh kembangnya kegiatan kegiatan ekonomi kreatif berbasis pertanian.

***

Disampaikan pada acara Wisuda Sarjana Angkatan XXI (STIE) Al Washliyah Sibolga/Tapteng di Gedung Serba Guna/GOR Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Rabu 15 November 2023.

Bagikan :
Scroll to Top