Medan | EGINDO.co – International Oil Palm Conference (IOPC) akan membahas perkembangan isu, riset dan gelar teknologi perkelapasawitan terkini. IOPC merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan setiap 4 tahun sekali.
Hal itu dikatakan Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dr. Ir. H. Muhammad Edwin Syaputra Lubis, SH, M.AgrSc kepada EGINDO.co Sabtu (11/3/2023) di Medan.
Dikatakannya, PPKS kembali menyelenggarakan International Oil Palm Conference (IOPC) tahun 2023 pada 14 hingga 16 Maret 2023 mendatang di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Indonesia.
Dijelaskannya, International Oil Palm Conference (IOPC) merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan setiap 4 tahun sekali. IOPC telah dilaksanakan 6 kali pada beberapa daerah di Indonesia, dimana IOPC pertama (1998), kedua (2002), dan ketiga (2006) di Bali, IOPC keempat (2010) di Yogyakarta, IOPC kelima (2014) di Bali, dan IOPC keenam (2018) diadakan di Medan. “Sekarang ini IOPC ketujuh (IOPC 2022) akan diselenggerakan oleh PPKS pada 14-16 Maret 2023 yang kembali diadakan di Bali bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center,” katanya.
Menurut Dr. Edwin Syaputra Lubis, bahwa konferensi akan menjadi kesempatan kepada para pakar kelapa sawit domestik dan mancanegara untuk berbagi dan mendiskusikan hasil riset terkini tentang produk dan teknologi untuk mewujudkan industri kelapa sawit dunia yang maju dan berkelanjutan. Dengan nama resmi International Oil Palm Conference 2022 dan mengusung tema “Coping the Matters, Ensuring the Future”, event yang rutin digelar oleh PPKS setiap 4 tahun sekali.
Dijelaskannya, pada IOPC 2022 mengusung tema “Coping the Matters, Ensuring the Future”. “Tema ini sangat relevan dengan kondisi riil saat ini dimana bisnis kelapa sawit dihadapkan dengan berbagai tantangan selama dan pasca pandemic Covid-19. Tantangan yang dihadapi adalah penurunan produksi dan isu-isu yang mendeskreditkan kelapa sawit baik isu lingkungan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Berbagai tantangan tersebut mengharuskan pelaku agribisnis kelapa sawit untuk mampu menghadapi berbagai gejolak pasar global,” kata Edwin.
Ditambahkannya, adanya IOPC 2022 diharapkan dapat menjadi wadah atau media bagi pelaku bisnis kelapa sawit untuk berinteraksi, sekaligus berbagi informasi dan pengalaman untuk membangun agribisnis kelapa sawit yang berdaya saing dan berkelanjutan, yang berbasis teknologi dan inovasi untuk menghadapi tantangan ketidakseimbangan dalam pasar global.
“Ini wadah bagi pelaku bisnis kelapa sawit berinteraksi untuk meraih kesempatan berpartisipasi dan berdiskusi langsung dengan pakar kelapa sawit internasional dan bisa mendaftar melalui situs iopc2022.iopri.co.id untuk bergabung,” kata Edwin Syahputra menandaskan.@
Rel/fd/timEGINDO.co