Dua Subvarian Omicron Covid-19 Terdeteksi Di Malaysia

2 Subvarian Omicron Covid-19 terdeteksi
2 Subvarian Omicron Covid-19 terdeteksi

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Dua subvarian dari virus corona jenis Omicron yang sangat menular telah terdeteksi di Malaysia, kata Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis (9 Juni).

Dua kasus dengan BA.5 dan satu kasus dengan subvarian BA.2.12.1 ditemukan, katanya dalam sebuah tweet.

Mr Khairy mencatat bahwa subvarian dikategorikan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sebagai garis keturunan yang dipantau di bawah varian Omicron COVID-19.

“Sejauh ini, faktor risikonya tetap sama,” katanya.

Kedua varian dilaporkan lebih merupakan versi yang dapat ditularkan dari virus corona asli.

Varian BA.2 dan subvarian BA.2.12.1-nya diperkirakan membentuk lebih dari 90 persen varian COVID-19 di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pada bulan April.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Hong Kong Meningkat Berlipat Ganda 60 Kali

Varian BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, di mana ia juga dominan. Ini sering dibahas bersama dengan varian BA.4 karena kesamaan genetik.

Malaysia melaporkan 1.887 kasus baru COVID-19 pada Kamis.

ILMU PERILAKU DALAM KAMPANYE VAKSINASI
Dalam sebuah video yang diposting ke akun twitter WHO, Khairy ditanya bagaimana Malaysia menggunakan ilmu perilaku dalam kampanye vaksinasi COVID-19.

Dia menjawab bahwa Malaysia harus memastikan bahwa arsitektur pilihan yang dirancang Kementerian Kesehatan bagi orang-orang untuk memutuskan apakah mereka ingin divaksinasi adalah sebagai “tanpa gesekan” mungkin.

“(Kemenkes) tahu akan ada keragu-raguan (mendapatkan vaksin COVID-19).

“Buat (vaksinasi) mudah bagi mereka (Malaysia), buat itu bisa dimengerti, terjemahkan ke dalam dialek sebanyak mungkin, buat petugas kesehatan publik pergi ke komunitas yang terpinggirkan jauh di pedalaman untuk membawa vaksin kepada mereka,” dia berkata.

Baca Juga :  Episentrum Covid-19 China Bergeser Ke Guangzhou

Ilmu perilaku adalah garis pertahanan pertama untuk perawatan kesehatan masyarakat, tambah Khairy.

“Jika Anda dapat membuat orang berperilaku berbeda untuk memiliki perilaku mencari kesehatan, melakukan vaksinasi, maka ini akan sangat memperkuat segala sesuatu yang lain dalam sistem perawatan kesehatan,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top