Drone Laut Ukraina Hentikan Operasi Terminal Minyak Utama Rusia

Serangan Drone Laut Ukraina ke Terminal Minyak Rusia
Serangan Drone Laut Ukraina ke Terminal Minyak Rusia

Moskow | EGINDO.co – Salah satu terminal minyak terbesar Rusia terpaksa menghentikan operasinya pada Sabtu (29 November) setelah diserang oleh pesawat nirawak laut Ukraina, beberapa jam sebelum delegasi Ukraina menuju Amerika Serikat untuk merundingkan kemungkinan perjanjian damai.

Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang mencakup perusahaan minyak besar AS, Chevron dan ExxonMobil, menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris”. Kyiv tidak berkomentar, tetapi Ukraina telah mengintensifkan serangan jarak jauh seiring perang memasuki tahun keempat.

Serangan itu terjadi ketika pasukan Rusia meluncurkan pesawat nirawak dan rudal ke Ukraina semalam, menewaskan tiga orang dan menyebabkan kerusakan signifikan di Kyiv, kata pejabat Ukraina.

Terminal Mengalami Kerusakan Signifikan

Terminal CPC menerima minyak mentah dari Kazakhstan dan menangani hampir satu persen pasokan minyak global. Konsorsium tersebut mengatakan satu titik tambat mengalami “kerusakan signifikan” sekitar pukul 04.06 waktu Moskow.

“Operasi SMP-2 lebih lanjut tidak memungkinkan. Pemuatan akan dilanjutkan setelah ancaman drone dihentikan,” kata CPC.

Serangan ini menggarisbawahi strategi Kyiv untuk menargetkan aset energi Rusia jauh dari garis depan. Rusia belum memberikan komentar secara terbuka.

Tim Zelenskyy Menuju AS Selama Dorongan Perdamaian

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya upaya diplomatik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sebuah tim negosiasi sedang menuju Amerika Serikat untuk meninjau rencana revisi yang didukung AS untuk mengakhiri perang.

Seorang pejabat Prancis mengatakan Zelenskyy juga akan bertemu Presiden Emmanuel Macron di Paris pada hari Senin untuk melanjutkan diskusi.

Dorongan ini datang di saat yang sensitif bagi Kyiv. Pasukan Rusia bergerak lambat, sementara pemerintahan Zelenskyy menghadapi tekanan politik setelah skandal korupsi yang memicu pemecatan kepala stafnya pada hari Jumat.

Serangan Drone Menyebabkan Kiev Gelap

Warga Kyiv mengalami ledakan berjam-jam sepanjang malam. Kendaraan yang terbakar dan gedung-gedung apartemen yang hangus terlihat saat matahari terbit.

Lebih dari 600.000 orang di seluruh negeri kehilangan aliran listrik, termasuk 500.000 orang di Kyiv, kata Kementerian Energi. Rusia mengatakan drone tersebut menyerang infrastruktur yang mendukung industri militer Ukraina. Ukraina mengatakan bahwa lokasi sipil telah diserang dengan sengaja.

“Ada serpihan di samping tempat tidur, yang mengenai tempat tidur dan tersangkut,” kata pekerja media lokal Galyna Bondarenko.

Warga lain, Natalia Shkoda, mengatakan bahwa mobilnya dan suaminya hancur. “Ketika saya keluar, saya melihatnya terbakar,” katanya.

Ukraina Klaim Serangan Terhadap Kapal Tanker ‘Armada Bayangan’

Secara terpisah, seorang sumber keamanan Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa drone laut yang dimodifikasi menyerang dua kapal tanker di Laut Hitam. Kapal tanker Virat dan Kairos sedang berlayar di dekat pantai Turki untuk memuat minyak Rusia yang dikenai sanksi.

Para pejabat Turki mengatakan kedua kapal tersebut dihantam Jumat malam dan satu lagi dihantam pada Sabtu pagi. Ukraina menyebut kapal-kapal tersebut sebagai bagian dari “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk menghindari sanksi Barat.

Perang, yang dimulai dengan invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan tentara serta membuat jutaan orang mengungsi.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top