Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto menanggapi, Ganjil-Genap ( Gage ) adalah metode pembatasan lalu lintas yang berpedoman pada kalender Nasional. Tanggal genap diberlakukan nomor genap dan tanggal ganjil diberlakukan nomor ganjil. Hari Sabtu dan Minggu serta hari libur Nasional Ganjil-Genap tidak berlaku.
Lanjutnya, dalam jangka pendek Ganjil-Genap cukup efektif bisa mengurangi 30 persen pada jam dan lokasi yang diberlakukan Ganjil – Genap. Dalam jangka panjang tidak akan efektif karena seiring dengan perjalanan waktu kendaraan akan tambah terus, penggunaan plat nomor bukan pada peruntukkannya dan bagi kelas menengah keatas akan membeli mobil baru dengan nomor yang berbeda.
Ia katakan, Adanya usulan dari anggota DPRD agar Gage diberlakukan dari jam 00.00 sd 23.59 wib, dalam negara Demokrasi sah- sah saja tapi tidak segampang itu. Banyak variabel atau aspek yang perlu dikaji ( Aspek Yuridis, ekonmomi, sosial, kemanfaatan ) dengan penambahan waktu pelaksanaan Ganjil – Genap tersebut.
Dikatakan Budiyanto, Lebih efektif apabila Gage diganti dengan metode pembatasan lalu lintas dengan Sistem ERP ( electronic road pricing/ jalan berbayar ). Bagi yang mampu masuk dan membayar dan bagi yang tidak mampu mencari alternatif jalan lain atau berpindah ke Angkutan umum.
“Pembatasan lalu lintas dengan metode Gage atau ERP, sebenarnya tujuannya sama untuk merubah mindset pengguna jalan yang menggunakan kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum ( teori push and pull ),”ujarnya.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, ERP yang sudah di wacanakan sejak Gubernur Sutiyoso sampai sekarang belum bisa terealisasi. Banyak tantangan dan polemik yang berkepanjangan akhirnya Pemda mengalah. Leading sector Gage atau ERP adalah Pemda dan Dinas Perhubungan.
Ungkapnya, Dengan adanya saran tersebut perlu waktu dan kajian dari beberapa aspek atau variabel. Sekali lagi Ganji-Genap ( Gage )Â dalam jangka panjang tidak akan efektif. Jika Pemda berani gulirkan saja program pembatasan lalu lintas dengan metode ERP ( electronic road pricing ).
“Apabila electronic road pricing diberlakukan akan menghasilkan dua manfaat pertama mengurai kemacetan dan yang kedua ada benefit atau keuntungan dari hasil ERP yang dapat digunakan untuk perbaikan jalan, membangun jalan, perbaikan fasilitas perlengkapan jalan lainnya, “tutup Budiyanto.
@Sadarudin