Djokovic Bangkit Dari Ketinggalan 2 Set Untuk Capai Babak 4

Novak Djokovic - Serbia
Novak Djokovic - Serbia

New York | EGINDO.co – Novak Djokovic yang ulet selamat dari ketakutan larut malam AS Terbuka dengan bangkit dari ketinggalan dua set untuk menjinakkan rekannya dari Serbia Laslo Djere 4-6, 4-6, 6-1, 6-1, 6-3 pada Jumat (1 September ), dan melaju ke babak keempat di Flushing Meadows.

Djokovic yang berada di ujung tanduk dan terguncang, seperti yang telah ia lakukan berkali-kali sebelumnya, ia meraih kemenangan dari kekalahan di depan penonton yang memecahkan rekor di dalam lapangan Stadion Arthur Ashe yang sesak.

Ini menandai kali ke-38 Djokovic memenangi lima set dan menjaga upaya petenis berusia 36 tahun itu untuk meraih mahkota AS Terbuka keempat yang akan membuatnya menyamai rekor Margaret Court yakni 24 Grand Slam.

“Saya harap Anda menikmati pertunjukannya, itu tidak begitu menyenangkan bagi saya terutama pada dua set pertama,” kata Djokovic kepada penonton. Itu adalah salah satu pertandingan tersulit yang pernah saya mainkan di sini selama bertahun-tahun.

Baca Juga :  Kesabaran Diperlukan Raducanu Dalam Membangun Kemenangan

Djokovic tampak angkuh dalam dua pertandingan pembukaannya dengan hanya menyerahkan 11 game dalam kemenangan telak atas petenis Prancis Alexandre Muller dan petenis Spanyol Bernabe Zapata Miralles, namun rekan senegaranya yang menjadi unggulan ke-32 terbukti memberikan ujian yang jauh lebih berat.

Kedua petenis Serbia itu hanya pernah bertarung satu kali sebelumnya di Beograd tahun lalu, namun terdapat tanda-tanda bahwa Djere berada dalam bahaya, karena pertarungan tersebut memerlukan tiga set dan dua tie-break sebelum Djokovic meraih kemenangan.

Djere memberi isyarat kepada Djokovic bahwa ia akan melakukan hal yang sama pada hari Jumat ketika ia mematahkan servis unggulan kedua untuk memulai pertandingan dan kemudian menahan rasa gugupnya di sisa set untuk memimpin 1-0 yang tidak terduga dan memang pantas didapat.

Baca Juga :  Djokovic Lewati Tsitsipas Untuk Capai Final Paris Masters

Menghadapi salah satu pemain terhebat sepanjang masa, Djere yang tak kenal takut tidak bisa terguncang dan terus menekan dengan break lagi untuk unggul 4-3 pada kuarter kedua untuk memimpin 2-0 yang membuat Stadion Arthur Ashe tercengang.

Djokovic bukannya tanpa peluang, namun tidak memanfaatkan peluangnya hingga situasi berubah menjadi sepak pojok.

Ketika penonton masih ramai, Djokovic keluar untuk set ketiga dengan urgensi dan energi yang hilang di dua set pembuka, mematahkan servis Djere pada kesempatan pertama dan kembali unggul 4-0 untuk memperkecil defisit menjadi 2-1.

“Saya melakukan sedikit semangat di depan cermin,” kata Djokovic tentang istirahat di kamar mandi setelah set kedua. “Saya agak menertawakan diri sendiri karena saya gelisah dan kesal dengan hasilnya, saya harus memaksakan diri untuk mengangkat diri, untuk mengangkat semangat.”

Baca Juga :  Carlos Alcaraz Juara AS Terbuka, Termuda Jadi Nomor 1 Dunia

Ketika keretakan dalam permainan Djere mulai terlihat, Djokovic terus meningkatkan tekanan untuk membuka set keempat dengan menarik pukulan keras dari pemain berusia 36 tahun itu.

Namun Djere belum selesai melakukan break, menyiapkan panggung untuk game ketiga maraton yang membuat Djokovic mendapatkan kembali kendali dengan break lainnya.

Bergerak untuk membunuh, Djokovic menyapu enam game berikutnya untuk merebut set keempat dan memimpin 2-0 pada set kelima yang menentukan bahwa ia tidak akan pernah menyerah.

“Saat saya mendapatkan break pada set ketiga, saya berpikir, ‘Oke, saya punya kesempatan, saya punya peluang,” kata Djokovic. “Sebaiknya aku mengejarnya.”

“Saya mulai bermain sedikit lebih agresif, mulai membaca permainannya sedikit lebih banyak dibandingkan yang saya lakukan pada dua set pertama dan itu bekerja dengan baik.

“Tapi percayalah, itu sangat menegangkan hingga pukulan terakhir,” tambahnya.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top