Dividen Disetujui, SBMA Optimistis Capai Target 2025

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), emiten gas industri, memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp4 per saham kepada para pemegang sahamnya. Total alokasi dividen tersebut mencapai Rp3,71 miliar dan telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan untuk tahun buku 2024.

Pembagian dividen akan dilakukan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 18 Juni 2025. Sementara itu, distribusi dividen tunai dijadwalkan berlangsung pada 18 Juli 2025.

Selain menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, RUPST juga menyetujui pemberhentian Carsen Finrely dari jabatannya sebagai Direktur Independen.

Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, menjelaskan bahwa kinerja perseroan hingga saat ini masih sesuai dengan proyeksi manajemen. Ia menuturkan bahwa kondisi riil di lapangan turut dipengaruhi oleh kalender perayaan keagamaan. Namun demikian, profitabilitas perusahaan tetap terjaga berkat peningkatan produktivitas dan efisiensi di sejumlah departemen, serta optimalisasi proses pengiriman.

Untuk tahun 2025, SBMA menargetkan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp160 miliar. Hingga akhir Mei 2025, perusahaan telah berhasil meraih pendapatan sebesar Rp80 miliar atau setara 50% dari target tahunan.

Dari sisi produksi, SBMA terus meningkatkan kapasitas pada lini gas khusus (special gas) dengan menerapkan metode dan carrier gas yang lebih beragam. Perseroan juga melakukan relokasi tangki penyimpanan (shifting storage tank) di beberapa cabang guna meningkatkan efektivitas distribusi serta menekan biaya operasional.

Selama periode Januari hingga Mei 2025, SBMA memperoleh pendapatan dari berbagai sektor, antara lain sektor pertambangan (batubara dan galangan kapal), industri oleokimia, serta sektor rumah sakit.

Lebih lanjut, Julianto mengungkapkan bahwa upaya penjajakan kerja sama masih terus dilakukan, khususnya dengan pelaku industri pertambangan seperti Petrosea dan Adaro. SBMA juga menjajaki peluang kerja sama dalam bentuk kontrak penyewaan peralatan maupun penyediaan layanan di sektor minyak dan gas (oil & gas).

Sumber: Tribunnews.com/Sn

Scroll to Top