Tokyo | EGINDO.co – Sebuah sekoci yang tidak terpakai, sebuah pintu dan serpihan-serpihan lain yang diyakini berasal dari helikopter militer Jepang telah ditemukan setelah pesawat Black Hawk yang membawa 10 orang kru diperkirakan jatuh di laut sehari sebelumnya, kata para pejabat pada hari Jumat (7/4).
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, yang berusaha menahan air mata, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada satu pun dari awak pesawat yang hilang yang ditemukan saat pencarian dilanjutkan pada hari Jumat.
Ia mengatakan bahwa pihaknya menanggapi kecelakaan ini dengan serius. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan 10 orang yang masih hilang, sambil terus mengumpulkan informasi terkait tingkat kerusakan,” tambah Hamada.
Pesawat angkut pasukan UH-60JA, yang umumnya dikenal sebagai Black Hawk, menghilang pada Kamis sore ketika sedang dalam misi pengintaian di pulau-pulau selatan Jepang, menurut kepala Pasukan Bela Diri Jepang, Yasunori Morishita.
Pesawat tersebut menghilang dari radar hanya 10 menit setelah berangkat dari pangkalan GSDF di Pulau Miyako dan diyakini jatuh ke perairan antara Miyako dan Pulau Irabu di sebelah barat laut.
Daerah ini berjarak sekitar 1.800 km barat daya Tokyo.
Kapal patroli penjaga pantai menemukan sebuah sekoci yang tidak terpakai yang nomor serinya sesuai dengan helikopter yang hilang dan sebuah pintu yang diyakini milik pesawat yang sama di dekat lokasi yang diduga jatuh, kata para pejabat militer.
Jepang secara agresif membangun kemampuan pertahanannya di pulau-pulau barat daya sebagai tanggapan atas aktivitas militer China yang semakin tegas di wilayah tersebut, termasuk di dekat Taiwan.
Helikopter tersebut ditempatkan di pangkalan militer utama di prefektur Kumamoto di pulau utama selatan Jepang, Kyushu, kata Morishita pada Kamis malam.
Salah satu dari 10 awak helikopter tersebut adalah komandan divisi, Yuichi Sakamoto.
Pihak militer mengatakan bahwa helikopter tersebut telah menjalani pemeriksaan keselamatan rutin pada akhir Maret.
Sumber : CNA/SL