Medan | EGINDO.com – Dengan menanam tanaman tumpangsari Padi Gogo, ingin membantu mengatasi atau mengurangi angka impor pangan bagi Indonesia yang manakala diperkirakan pada tahun 2025 masih terjadi sedikitnya minus 5 juta ton padi.
Hal itu dikatakan Direktur Utama (Dirut) PT Serayu Group, Hasan Tjoe kepada EGINDO.com di Medan belum lama ini ketika melakukan bakti sosial atau menyerahkan bantuan dari PT Serayu Group kepada panti asuhan yang ada di Medan dan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Menanam tanaman tumpangsari Padi Gogo, ingin membantu mengatasi atau mengurangi angka impor pangan bagi Indonesia itu kata Hasan Tjoe akan dilakukan di Kalimantan Barat (Kalbar) dimana tim Serayu Group dari Jakarta telah melakukan kunjungan ke Desa Kenanga Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat selama 6 hari mulai pada hari Selasa pada 11 Desember 2024 hingga hari Senin pada 16 Desember 2024 lalu terkait tentang tanaman pohon dengan metode tumpangsari Padi Gogo.
Menurut Hasan Tjoe pihaknya telah melibatkan para ahli, akademisi dan praktisi Padi Gogo dalam mengembangtumbuhkan Padi Gogo dengan sistem tumpangsari yang mana tidak membuka lahan baru dalam membantu mengatasi atau mengurangi angka impor pangan bagi Indonesia. “Ini gagasan, ide yang baik, sejalan dengan program Presiden Prabowo dalam bidang pertanian yang menjadikan skala prioritas dalam mencapai swasembada pangan dengan mewujudkan surplus beras. Program tersebut menjadi program pertama dari tujuh belas program prioritas, dari tujuh belas program prioritas tersebut juga akan menjamin ketersediaan pupuk, benih dan pestisida yang langsung diberikan kepada seluruh petani,” kata Hasan Tjoe.
Dijelaskan Hasan Tjoe yang juga Presiden Direktur (Presdir) Serayu Group bahwa program menanam tanaman tumpangsari Padi Gogo pihaknya bekerjasama dengan PT. Segah Bangun Persada yang pada acara bakti sosial atau menyerahkan bantuan kepada panti asuhan yang ada di Medan dan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara juga ikut serta dimana Direktur PT. Segah Bangun Persada, Giat Mulia menyerahkan bantuan buat panti asuhan.
Menurut Hasan Tjoe penanaman tumpangsari Padi Gogo akan dilakukan di lokasi lahan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT PT. Segah Bangun Persada yang telah mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kayu (IUPHK) pada Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagaimana telah tercantum dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: K.450/Menhut-II/21 tertanggal 4 Agustus 2011 dengan luas 17.300 hektar berada di Dusun Bukit Raya Desa Junjung Permai Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat.
“Pada awal Bulan Januari 2025, PT. Segah Bangun Persada akan melaksanakan persiapan penanaman yang dibantu oleh konsultan pendamping yakni PT Serayu Maknur Kayuindo untuk membangun tanaman inti dan tanaman multi usaha atau neo energy serta pengembangan tanaman Padi Gogo Rancah dengan sistem tumpangsari atau agroforestry sekaligus mendukung nyata program tanaman pangan pemerintah untuk percepatan swasembada pangan,” kata Hasan Tjoe.
Diharapkannya dengan menanam tanaman tumpangsari Padi Gogo, pihaknya ingin membantu pemerintah untuk mengatasi atau mengurangi angka impor pangan khususnya beras atau padi dari luar negeri.
Hasan Tjoe juga menegaskan kehadiran PT. Serayu Makmur Kayuindo bekerjsama dengan PT. Segah Bangun Persada di lahan HTI PT. Segah Bangun Persada untuk berpartisipasi mengatasi impor pangan pada tahun 2025. “Kita ingin membangun ekonomi hijau di desa Junjung Permai Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawai Provinsi Kalimantan Barat. Pada awal tahun 2024, mohon doanya dan diharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan langkah baik kerjasama PT Serayu Maknur Kayuindo dan PT. Segah Bangun Persada untuk menuju Indonesia emas tahun 2045,” kata Hasan Tjoe menegaskan.@
Fd/timEGINDO.com